Sedangkan untuk usia Fuhean sendiri, Subur mengaku jika dia tidak tahu persis. Namun dia memperkirakan sejak tahun 1900-an.
"Saya pernah melihat kwitansi tahun 1928 sudah ada main wayang. Itupun bukan kakeknya pak Toni bersrti kakeknya bisa lebih lama lagi. Mungkin 1900-an," paparnya.
Wayang Potehi Fuhean masih akan pentas di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang sampai pertengahan Juli nanti.
Apabila hendak melihat, pentas digelar dua sesi yakni pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB dan pukul 19.00 WIB sampai 21.00 WIB.
Sedangkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan terkait kedatangan Dewa Pengobatan ke Kota Semarang yang ke-163 tahun.
Kata Wali Kota yang akrab disapa Ita tersbut mengatakan, dahulu ada wabah penyakit di Kota Semarang.
Kemudian orang-orang Tionghoa yang di sini meminta kepada leluhur yang di negara Cina untuk memberikan semacam obat sehingga dari sana dikirim ke Semarang dan diberikan pengobatan kepada seluruh masyarakat.
“Tradisi ini menggambarkan bentuk toleransi, bentuk keberagaman, bentuk kerukunan umat yang menjadi satu, ada di Klenteng Besar Tay Kak Sie yang tentu ini menunjukkan bagaimana kota Semarang menjadi salah satu dari 10 kota toleransi Indonesia,” imbuh Ita.