Tujuannya untuk menyeimbangkan alam semesta dan hati. Menurunkan aura negatif dan menaikkan aura positif.
"Setelah itu, dilanjutkan persembahyangan bersama yang diawali dengan persembahan tarian. Dan ditutup dengan Dharma Wacana atau khutbah," terang Nengah.
Kemudian untuk doa hangayubagyo dirapalkan untuk hari kemerdekaan menjadi satu dengan Hari Raya Galungan. Ia berharap, kemenangan Dharma mampu menginspirasi masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas bangsa Indonesia agar senantiasa aman dan damai.
"Malam hari ini melaksanakan persembahyangan bersama sekaligus mendoakan negara kita yang sudah berumur 78 tahun supaya senantiasa kita langgeng, aman, tentram. Begitupula pada 2024 nanti menghadapi pemilu serentak," pungkasnya.