Baca Juga: Komentar Mabes Polri Soal Penetapan Bahar Smith Jadi Tersangka
Dari situ bergeser ke Gang Warung, jalanan itu awalnya bernama "Say-kee" dan kemudian berubah nama menjadi Sin-kee.
"Perubahan itu dilakukan karena orang-orang Tionghoa banyak yang membangun rumah baru," tulis Amen Budiman
Kemudian bergeser ke Gang Gambiran, dulu namanya adalah Ting Auw Kee. Berubah menjadi Gambiran karena di jalan itu terdapat sebuah gudang gambir miliki seorang saudagar Tionghoa.
Lalu untuk Gang Cilik dulu namanya adalah Hoay Kee. Sesuai namanya, gang tersebut memang cilik. Lalu untuk Gang Tengah, juga karena letaknya persis di tengah-tengah pecinan.
Di sebelah timur Gang Tengah ada yang dinamakan Gang Besen. Gang ini dulunya bernama Kak-Pan-Kee.
Nama itu diberikan mengingat tempat itu sebagai tempat untuk mendasarkan barang-barang yang terbuat dari kayu. Lalu setelah berubah menjadi Gang Besen, di jalanan itu terdapat toko besi.
Baca Juga: Sejarah Singkat Pasar Johar Kota Semarang: Dari Awal Dibangun, Pernah Terbakar dan Bangkit Lagi
Cerita dari nama jalan di Pecinan tidak berhenti di situ. Ada lagi sebuah jalan lain yang terletak di Pecinan bagian timur, yakni Gang Pinggir. Penamaan itu sesuai dengan lokasinya yang berada di pinggiran pecinan.
Selanjutnya ada Gang Baru yang dulu bernama Sin-kee. Area yang biasanya dijadikan pasar yang jadi trademark di Pecinan.
Tidak jauh dari Gang Baru ada Gang Mangkok. Nama ini diberikan karena di daerah itu banyak berderet toko-toko mangkok.
Nama-nama gang di Pecinan memang tidak jauh dari aktivitas di gang itu dan penamaannya juga bergantung pada lokasinya.
Baca Juga: Wakapolda Jateng Tinjau Pembangunan Mapolresta Solo, Target Rampung Akhir Bulan