(SEMARANGAN) Gereja Gedangan Part 2: Berkonsep Neogotik, Mewah sejak Zaman Belanda

photo author
- Selasa, 14 Desember 2021 | 16:40 WIB
Gereja Gedangan Semarang sampai saat ini masih berdiri megah di Jalan Ronggowarsito. Gereja ini jadi saksi kedatangan agama Katolik di Semarang dan punya peran saat Pertempuran Lima Hari. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Gereja Gedangan Semarang sampai saat ini masih berdiri megah di Jalan Ronggowarsito. Gereja ini jadi saksi kedatangan agama Katolik di Semarang dan punya peran saat Pertempuran Lima Hari. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANGTENGAH, AYOSEMARANG.COM - Kota Semarang punya bangunan yang jadi saksi bisu masuknya agama Katolik yakni Gereja Gedangan Semarang atau juga bisa disebut dengan Gereja Santo Yusup.

Lokasi Gereja Gedangan Semarang ini lokasinya tak jauh dari Kawasan Kota Lama Semarang atau tepatnya di Jalan Ronggowarsito.

Amen Budiman dalam kolomnya, menmyebut jika Gereja Gedangan Semarang berdiri sekitar tahun 1875.

Baca Juga: Profil Lengkap Rizky Nazar, Zodiak, Pendidikan, Agama, hingga Akun Twitter Artis RN Ditangkap Karena Narkoba

Gereja ini hadir setelah Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels mendapati dua orang imam praja atau pastor dari Belanda untuk melayani umat katolik bangsa Eropa di Indonesia.

Peletakan batu pertama tercatat pada 1870 oleh arsitek W.I Van Bakel. Namun pembangunannya sempat tersendat-sendat.

"Namun berbagai upaya terus dilakukan mulai dari menjual tanah-tanah yang sudah dibeli, menggadaikan undiang uang dan menjual gedung gereja yang lama," papar Amen.

Akhirnya pada 1875, Gereja Gedangan Semarang benar-benar dibangun dengan dipimpin oleh Pastor J Lijnen Pr.

Pembangunan Gereja Gedangan Semarang kala itu menghabiskan 110.000 ribu gulden dan sebagian besar materialnya dibawa langsung dari Belanda.

Konsep bangunan Gereja Gedangan Semarang adalah neogotik. Hal itu terlihat dari menara dan pintu yang membentuk busur.

Dari gereja inilah para imam Yesuit mencari jalan untuk mendobrak dinding pemisah yang mengotakkan antara masyarakat Eropa dan pribumi.

Sampai saat ini Gereja Gedangan Semarang masih tampak sangat artistik dan anggun dengan warna gedung didominasi oleh warna bata merah alami.

Bagian dalam gereja seluruhnya juga masih asli dan sangat terawat. Patung Empat Tokoh Agung dari Perjanjian Lama dan Baru, yakni Abraham, St Petrus, St Paulus, dan Imam Melkisedek menghiasi altar lama di atas Tabernakel (tempat penyembahan). Patung ini didatangkan dari Jerman pada tahun 1880.

Baca Juga: (SEMARANGAN) Gereja Gedangan Part 1: Tempat Berlindung saat Pertempuran Lima Hari Semarang

Orgel pipa (alat musik gerejawi) yang menunjang Liturgi (upacara) juga masih terlihat kukuh. Kualitas suara dari alat musik ini sangat khas, yakni sendu dan merdu.

Alat ini termasuk langka karena tidak banyak gereja yang memilikinya.

Yang cukup menarik, di salah satu sudut ruangan gereja terdapat Patung Hati Kudus Yesus.

Patung ini, terbuat dari kayu berdiri di atas nisan Mgr Lijnen (pendiri gereja) yang konon berhasil diselamatkan dari tempat pemakaman umum Kobong.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Akbar Hari Mukti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X