(SEMARANGAN) Mengenal De Locomotief Part 1: Kantornya Kini Hancur Tak Diperhatikan

photo author
- Selasa, 7 Desember 2021 | 15:04 WIB
Bangunan bekas Kantor De Locomotief di Jalan Kepodang Kota Lama. Kantor itu kini sudah hancur. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Bangunan bekas Kantor De Locomotief di Jalan Kepodang Kota Lama. Kantor itu kini sudah hancur. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANGTENGAH, AYOSEMARANG.COM - Di Kota Semarang pernah berdiri sebuah surat kabar milik orang Belanda yang kantornya di Kota Lama Semarang dengan nama De Locomotif.

Bangunan bekas kantor De Locomotif atau De Locomotief di Kota Lama Semarang lokasi tepatnya ada di Jalan Kepodang. Namun jika dicek langsung ke sana, bangunan kantor itu memang sudah tidak ada.

Sejarawan Semarang Rukardi Ahmadi pada 2015 lewat Historia mengabarkan jika banguan De Locomotif di Kota Lama Semarang dirobohkan oleh pemiliknya.

Baca Juga: GEGER Tagar SAVEPOLWAN di Twitter Viral, Berawal dari Diduga Polwan Dipukul Saat Melerai Kerumunan

Sebelum dirobohkan, pemilik bangunan itu terlebih dahulu membongkar atap dan kayu-kayu penopang di lantai 2.

Mengutip Amen Budiman dalam catatannya di Suara Merdeka, De Locomotif awalnya bernama Semarangsche Advertentieblad yang terbit di tahun 1851 lalu kemudian berganti nama menjadi De Locomotief pada 1863.

Amen menulis ulang apa yang dikatakan oleh J.E Stokvis, pemimpin redaksi De Locomotief.

Kantor De Locomotief memang lokasinya berdekatan dengan kantor-kantor dagang seperti Soesman Kantoor, atau bank, perusahaan ekspor-impor, dan kantor-kantor advokat di Hoogendorpstraat (Jalan Kepodang).

Di kantor yang sederhana itu, redaksi De Locomotief saban harinya menggarap berita di dalam ruangan suram berlantai ubin klasik berwarna merah sambil duduk dengan kursi kuno menghadap sebuah meja dari kayu api.

Baca Juga: VIRAL Tagar SAVEPOLWAN di Media Sosial, Ternyata Ini Penyebabnya !!

"Kala itu ruangan hanya diterangi oleh sebuah lampu gantung berbentuk arpa yang berbahan gas namun sudah luntur warnanya," tulis Amen.

Lalu di tengah ruangan itu, terpampang gambaran peta nusantara di dinding.

Peta yang menggambarkan untaian zamrud khatulistiwa itu seolah menjadi penanda, bahwa kasih sayang dan perhatian para redaktur De Locomotief tercurah kepada penduduknya.

Para tamu disediakan sebuah tempat duduk, beberapa kursi putar, dan sebuah bangku dengan sandaran yang agak curam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Akbar Hari Mukti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X