Khusus tadarusan, sambung Samsul, pihak Lapas menunjuk 26 napi pilihan yang dianggap berpredikat baik dalam beberapa aspek.
Mereka ditunjuk menjadi tim tadarusan tiga waktu dalam sehari. Mulai dari pagi pukul 08.00 - waktu Duhur, siang pukul 14.00 - waktu Maghrib, dan malam selepas sholat tarawih sampai pukul 21.00 WIB.
"26 narapidana ini sudah pilihan yang kami percaya menjalankan program tadarusan, karena kegiatan dari pagi sampai malam dipantau oleh tim jaga keamanan," ujarnya.
Selain itu, narapidana yang beragama Islam digilir mengikuti sholat tarawih berjamaah setiap malamnya.
Baca Juga: Upaya Berantas P4GN, Lapas Kelas I Semarang Gandeng Ditresnarkoba Polda Jateng
Rata-rata setiap napi bisa mengikuti sholat tarawih di Masjid Al Huda tiga hari sekali.
Untuk makan buka dan sahur, semua dilakukan di dalam bilik jeruji besi masing-masing. Samsul berharap, kegiatan kegamaan ini membawa dampak baik kepada para narapidana Lapas Kelas II A Kendal.
Para napi setidaknya bisa merasakan suasana Ramadan meski dilakukan dari dalam tahanan.
"Seperti tim tadarusan ini, mereka mewakili teman-temannya mengisi Ramadan dengan tadarus Al Quran di dalam lapas. Untuk kegiatan sehari-hari biasanya tetap jalan, seperti apel dan bersih-bersih lingkungan," terang Samsul.
Baca Juga: Menaker: THR Tahun Ini Wajib Dibayar Paling Lambat 25 April 2022