SEMARANG TENGAH, AYOSEMARANG.COM -- Giok Hong (83) duduk di depan rumah yang berlokasi di Gang Baru Kawasan Pecinan Semarang untuk menanti Kirab Dewa Obat atau Poo Seng Tay Tee, Rabu 1 Mei 2022.
Begitu Kirab Dewa Obat lewat dia meyatukan kedua tangannya lalu memanjatkan doa. Giok sudah susah berdiri, sehari-harinya dia hanya duduk di kursi seraya menghabiskan hari-hari tua untuk menunggu rumah lamanya.
Kirab Dewa Obat sempat berhenti sebentar persis di depan rumahnya. Lalu dengan sigap dia menggapai sebuah koran di dekatnya lalu meminta panitia yang di depannya untuk mengambilkan abu di arca Dewa Obat.
Baca Juga: Kirab Po Seng Tay Tee di Pecinan Semarang, Masyarakat Tumpah Ruah
"Tolong saya ambilkan abu," ucapnya.
Begitu abu didapat, perempuan lansia itu tampak semringah dan mengucapkan terima kasih. Namun dari sorot matanya, tampak basah dan penuh haru.
Giok mengetahui bagiamana cerita Dewa Obat di Kota Semarang. Dari situ dia percaya jika berkah Dewa Obat bisa memberi kesembuhan.
"Ini mau saya laburkan di kaki saya. Kaki saya sakit, semoga bisa sembuh," katanya.
Kepercayaan pada khasiat Dewa Obat juga diungkapkan oleh Tek Siang (40), saat arak-arakan lewat di Kawasan Pecinan, dia lalu ikut berdoa di depan rumahnya yang ada di sekitar Sebandaran Pecinan.
Menurut Tek Siang, Dewa Obat memang dikenal oleh masyarakat Tionghoa sebagai penyembuh.
Baca Juga: Sejarah Kedatangan Dewa Obat di Kota Semarang, Penyembuh Wabah Penyakit dari Tiongkok
Oleh karena itu ketika ada kirab melintas di depan rumahnya, dia ikut berdoa.
"Berharap ikut mendapat berkah agar keluarga saya terlindung dari berbagai jenis penyakit," ujarnya.
Selain itu, Tek Siang juga gembira jika kirab ini bisa dilaksanakan kembali setelah sempat vakum karena pandemi.