KENDAL,AYOSEMARANG.COM -- Percepatan implementasi kurikulum merdeka terus dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal.
Kail ini menggandeng Tanoto Foundation melaksanakan pelatihan penyusunan perangkat ajar melalui strategi among siswa.
Pelatihan diikuti oleh 353 sekolah dasar se-Kabupaten Kendal, 200 sekolah mengikuti kegiatan secara luring dan 153 lainnya secara daring melalui zoom.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Serum Retinol yang Dianjurkan untuk Pemula
Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengapresiasi dan terima kasih kepada kepala sekolah maupun satuan pendidikan yang memilih opsi implementasi kurikulum merdeka secara mandiri.
“Di Kabupaten Kendal sudah ada 78 satuan pendidikan yang bergabung dalam Sekolah Penggerak dan 680 satuan pendidikan dari tingkat PAUD, SD, SMP, dan pendidikan kesetaraan berkomitmen sebagai sekolah pelaksana Kurikulum Merdeka secara mandiri,”katanya.
Wahyu mengungkapkan, perlunya peningkatan partisipasi orang tua dalam pendidikan putra-putri mereka.
Sehingga berbagai ikhtiar dan upaya terus dilakukan agar paradigma pembelajaran baru dan peningkatan kualitas pendidikan dapat terlaksana optimal.
"Tentu hal ini tidak hanya diperuntukkan kepala sekolah maupun guru, namun juga orang tua,” imbuhnya.
Baca Juga: Berikut 6 Rekomendasi Kuliner Pempek Enak di Semarang, Enggak Mahal Dujamin Puas
Pertama peserta diajak untuk mengenal pembelajaran aktif dan karakteristik mata pelajaran, menyusun tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, pertanyaan pemantik.
Lalu penilaian dan modul ajar sesuai capaian pembelajaran, memahami kurikulum, memetakan capaian pembelajaran, menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
“Dengan mengenal struktur dasar kurikulum merdeka seperti ini, diharapkan peserta lebih memahami pengelolaan kelas sesuai IKM,” kata Ninik Chaeroni, Kepala Bidang Pembinaan SD.
Kemudian peserta akan fokus pada praktik menyusun modul ajar, penilaian autentik dan diagnostik.