semarang-raya

YABB-Changemakers Atasi Banjir Meteseh Tembalang dengan Ubah Banjir Jadi Cadangan Air Tanah

Rabu, 12 Oktober 2022 | 16:44 WIB
Diskusi terkait bagaimana cara mengatasi banjir di Meteseh Tembalang dengan mengubah banjir menjadi cadangan air tanah (Ayosemarang/Budi Cahyono)

BANYUMANIK, AYOSEMARANG.COM – Lewat Semarang Berdaya, YABB dan Changemakers mengatasi permasalahan banjir di Meteseh Tembalang, Kota Semarang dengan mengubah banjir jadi cadangan air tanah.

Cara mengubah banjir menjadi cadangan air tanah tersebut menggunakan teknologi terapan yang terintegrasi dalam proyek disebut Semarang Berdaya.

Persoalan penanggulangan banjir di Meteseh Tembalang diungkap dalam diskusi peluncuran Semarang Berdaya Gotong Royong untuk Kurangi Risiko Banjir di Hetero Space, Banyumanik, Rabu 12 Oktober 2022.

Baca Juga: NT Itu Apa di TikTok? Bahasa Gaul Viral 2022 Ini Artinya

Semarang Berdaya diinisiasi YABB yang merupakan organisasi nirlaba bagian dari Grup GoTo bersama changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE).

Kegiatan tersebut menghadirkan diskusi penanganan banjir Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang dengan narasumber Monica Oudang, Chairwoman YABB, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Semarang Budi Prakoso, dan Founder dan CEO ReservoAir Anisa Azizah.

Selanjutnya narasumber Sub Koordinator Operasi dan Pemeliharaan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Mochamad Hisam Ashari, dan Kepala Laboratorium Geografi dan Sekretaris Pusat Studi Bencana Unnes, Dr I. Ananto Aji, MS

Proyek Semarang Berdaya bertujuan mengurangi risiko banjir sekaligus meningkatkan cadangan air tanah di Kelurahan Meteseh, proyek ini menerapkan teknologi zero run-off yang berupa instalasi terintegrasi antara PoreBlock (paving block berpori) dan sumur resapan.

Baca Juga: Minta Penegasan Disdag Semarang, Pedagang Minta Pasar Johar MAJT Segera Ditutup

Monica Oudang, Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), menjelaskan, para changemakers dari ReservoAir dan Liberates Creative Colony mengidentifikasi Kelurahan Meteseh, Semarang, sebagai salah satu area paling rentan terhadap bencana banjir.

Pada tahun 2021, Semarang mengalami 432 bencana alam, 63,11% di antaranya bencana hidrometeorologi.

Pada tahun yang sama, kasus banjir menimpa Meteseh berulang kali dan membawa kerugian sosial ekonomi kepada lebih dari 100 jiwa. Bencana banjir di Meteseh disebabkan oleh perubahan fungsi lahan, perubahan iklim, alasan geografis maupun perilaku masyarakat.

“Kami melihat masyarakat di Meteseh dan area lain di Semarang membutuhkan solusi yang bisa berdampak lebih cepat dan lebih luas. Inilah yang menjadi alasan YABB dan CCE hadir di Meteseh, membawa inovasi yang mudah diaplikasikan dan direplikasi sehingga bisa mencegah banjir,”kata Monica.

Baca Juga: 6 HP Realme Recommended, Murah Kuat Gaming Baterai Badak Fast Charging RAM 4 GB

Halaman:

Tags

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB