DEMAK, AYOSEMARANG.COM - SMPN 4 Demak menampilkan tari pejuang desa dalam penampilan pembelajaran Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2021 di Halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Demak, Minggu 14 November 2021 lalu.
Tari pejuang desa ini menceritakan tentang prajurit dari sekelompok masyarakat desa yang melawan kerasnya kehidupan yang serba kekurangan. Karya tersebut khususnya menceritakan prajurit wanita dan laki-laki dalam melakukan motivasi demi menghadapi kesusahan dalam hidup.
Seniman pengampu dari SMPN 4 Demak, Warti menuturkan bahwa tari tersebut merupakan karya orisinal buatannya yang dilatarbelakangi kondisi desa yang dulunya serba kekurangan dalam segi perekonomian.
Baca Juga: (SEMARANGAN) Mengenal De Locomotief Part 1: Kantornya Kini Hancur Tak Diperhatikan
"Demi mengentaskan keterpurukan, maka dari itu tercipta kegotongroyongan dan partisipasi masyarakat. Dengan sekuat tenaga mereka berjuang demi memajukan desa yang terpuruk menjadi desa yang makmur dengan pertaniannya yang semakin berkembang," ungkapnya.
Seiring pertanian yang semakin berkembang serta guyub rukun antar masyarakatnya, kebersamaan tersebut menjadi langkah untuk memajukan desa.
Warti menjelaskan untuk persiapan penampilan karya ini memakan waktu selama empat bulan. Meski begitu, sebelumnya tarian ini sudah ia ciptakan sebelum menjadi senimam dalam program GSMS.
"Awalnya ide ini mau saya berikan untuk pembelajaran proyek di sekolah, dan ide ini saya munculkan menjelang menjadi sekolah penggerak. Di mana saya ingin menjadikan siswa saya bisa berkreasi dan berkolaborasi dengan siswa lain dalam berkesenian khususnya dalam pembelajaran seni tari," ungkapnya.
Dalam proses pembelajarannya sendiri, ia mengaku tidak ada kesulitan yang dihadapi khususnya oleh para siswa. Hal ini dikarenakan antusiasme serta perasaan senang anak-anak dalam pelatihan yang dijalani.
Baca Juga: Oknum TNI Pukul Polwan Palangkaraya, Jenderal Andika Perkasa: Saya Akan Proses Hukum
"Karena siswa juga punya pemikiran untuk memajukan dan membawa nama baik sekolah dan Kabupaten Demak, maka dalam latihan mereka sangat senang, alhamdulilah lancar tidak ada halangan apapun," katanya.
Tidak hanya seniman dan anak didiknya saja, bahkan pihak sekolah juga memberikan dukungan dalam pelatihan sehingga pembelajaran GSMS berjalan dengan lancar.
Menurutnya 16 kali pertemuan dalam pembelajaran GSMS memang waktu yang cukup singkat. Namun, selaku seniman yang profesional, Warti harus bisa menunjukkan hasil yang terbaik.
"Saya harus bisa dengan semangat menyelesaikannya. Dengan semangat anak-anak juga, alhamdulilah mulai dari awal latihan sampai dengan pementasan berhasil menunjukkan penampilan yang maksimal," imbuhnya.