Tari Dolanan Blarak, Ingatkan Eksistensi Permainan Tradisional di Masa Digital

photo author
- Selasa, 7 Desember 2021 | 20:44 WIB
Penampilan SDN Bintoro 2 dalam pembelajaran GSMS. (dok)
Penampilan SDN Bintoro 2 dalam pembelajaran GSMS. (dok)


DEMAK, AYOSEMARANG.COM - SDN 2 Bintoro yang ikut serta dalam penampilan pembelajaran Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) menampilkan tari dolanan blarak di Halaman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Minggu 14 November 2021.

Seniman Pembimbing SDN 2 Bintoro dalam program GSMS, Ardhia Pramesty Ajeng Kirani menuturkan karya tersebut diciptakan mengingat kondisi di zaman modern yang sudah mulai melupakan permainan anak tradisional.

Sesuai dengan namanya, tari dolanan blarak sendiri menampilkan anak-anak yang bermain dengan blarak atau daun kelapa.

"Permainan blarak ini dilihat dari latar belakangnya kan merupakan alat pergaulan, menghilangkan rasa malu, serta mendatangkan rasa senang dengan gerakan yang energik," katanya.

Melalui karya tari tersebut, Ardhia ingin menyampaikan pesan agar masyarakat hendaknya mengingat permainan-permainan zaman dahulu khususnya untuk anak-anak.

Baca Juga: PPKM Level 3 Batal, Pemerintah Siapkan Aturan Baru saat Libur Nataru

"Saya ingin mengajak masyarakat untuk tetap menjaga dan melestarikan seni yang sudah dimiliki di daerah kita," tegasnya.

Asal mula ide tarian ini muncul menurutnya berasal dari empat tahun yang lalu ketika melihat karya seorang seniman. Kemudian, dalam jangka waktu satu tahun Ardhia menciptakan koreografi untuk karya tersebut.

 Proses latihan dari anak didik SDN Bintoro 2 untuk penampilan GSMS .
Proses latihan dari anak didik SDN Bintoro 2 untuk penampilan GSMS . (dok)

"Saya sangat ingin mengajarkan anak-anak permainan tradisional melalui sebuah tarian, supaya anak-anak zaman sekarang tetap mengingat permainan tradisional / zaman dahulu," imbuhnya.

Ia mengaku tidak merasakan kesulitan dalam proses pembelajaran ini. Antusiasme serta semangat anak-anak menjadikan pelatihan berjalan lancar.

Baca Juga: Rumini Tak Mau Pergi dari Rumah, Pilih Berpelukan dengan Ibunya yang Renta Saat Gunung Semeru Erupsi

Jika pada GSMS yang mendatang Ardhia mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi kembali, ia mengatakan akan kembali berkarya dengan menghidupkan seni yang ada di daerah.

"Agar lebih terekspose seni-seni lainnya yang saat ini belum banyak diketahui oleh masyarakat," imbuhnya.

Ia berharap, di tahun-tahun mendatang GSMS akan terus terlaksana dan cabang seni yang lain bisa ikut terfasilitasi. Ia juga menginginkan agar seniman di wilayah Demak semakin maju dan solid, saling menjaga, serta bergotong royong dalam melestarikan budaya khususnya di Kabupaten Demak.

Baca Juga: Selain Bekerja Keras Secara Halal, Amalkan Doa Ini Sebelum Subuh jika Ingin Kaya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X