DEMAK, AYOSEMARANG.COM – Sebanyak 100 guru yang terdiri dari 50 guru SD dan 50 guru SMP di Kabupaten Demak mengikuti Workshop Permuseuman dan Kesejarahan untuk guru SD dan SMP, 21-22 September 2021.
Acara berlangsung di dua lokasi yakni pemberian materi di Aula Ki Hajar Dewantara Dindikbud Demak, dan mengunjungi Museum Glagah Wangi Demak.
Plt Kepala Bidang Kebudayaan melalui Kasubbag TU UPTD Museum, Ahmad Widodo menjelaskan kegiatan yang digelar dimaksudkan untuk memberikan sosialisasi serta menjalin hubungan dengan pihak sekolah.
Baca Juga: Ini Profil Lengkap Bobby Joseph, Pernah Jadi Sopir Ojek Online hingga Bisnis Sambal dan Keripik
“Kami menggandeng para guru sebagai mitra dan sahabat museum, sehingga mereka ke depannya bisa mengarahkan anak didik agar mau ke museum," jelas Widodo, Selasa 5 Oktober 2021.
Widodo berharap dengan kegiatan workshop ini bisa mengenalkan bahwa museum bisa menjadi tempat yang menyenangkan. Kesan kumuh dan horor harus dikikis untuk museum.
Sedangkan dalam sesi workshop diberikan materi terkait teknis pengawetan barang, penanganan koleksi yang dimiliki, dan narasi sejarah untuk dipahami.
“Kegiatan ini baru pertama kali diadakan dan harapannya bisa berkelanjutan. Kami juga sudah menyiapkan tenaga dan mengajak apabila mereka ingin melakukan pembelajaran bersama di museum," jelas Widodo.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 12 Desember 2021, Al dan Andin Selamat Sementara Irvan Semakin Licik
Seperti diketahui di Demak ada Museum Glagah Wangi dan Museum Masjid Agung Demak. Meski demikian apa yang dimiliki sudah mewakili berbagai periode zaman dari prasejarah, masa kerajaan Hindu, Buddha, zaman Islam atau Kasultanan Demak, hingga zaman kolonial.
"Kami juga pernah mewakili Jawa Tengah dalam kegiatan lawatan museum di Jambi. Setiap tahun, biasanya diajak pameran bersama dengan kordinator Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah ke kabupaten-kabupaten yang ada. Meski di kondisi pandemi Covid-19 ini masih belum bisa terlaksana," ujarnya.
Baca Juga: SNMPTN 2022 Kapan Dibuka? Simak Info Resmi dari LTMPT
Lebih lanjut Widodo berharap adanya pertukaran pandangan, sehingga menghasilkan inovasi-inovasi baru demi kemajuan museum yang ada di Demak.
‘’Di sekolah banyak buku-buku kuno, bangku-bangku zaman dahulu, seragam-seragam zaman dahulu. Ini bisa dimasukkan ke dalam satu ruangan untuk inovasi museum sekolah," harap Widodo.