Curhatan Penjual Bunga Valentine di Semarang, dari Tidak Berharap hingga Ketiban Untung

photo author
- Selasa, 15 Februari 2022 | 11:14 WIB
Penjual bunga di  Pasar Bunga Kalisari Kota Semarang. Para pedagang ini sudah tidak terlalu berharap penjualan bunga di hari valentine.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Penjual bunga di Pasar Bunga Kalisari Kota Semarang. Para pedagang ini sudah tidak terlalu berharap penjualan bunga di hari valentine. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

"Dulu itu biasanya kalau beberapa hari sudah banyak yang pesan, namun sekarang tidak," ungkapnya.

Pembeli saat ini umumnya beli ketika hari-H valentine, yakni pada 14 Februari. Namun seperti yang dia sampaikan tadi, pembeli tidak sebanyak tahun-tahun lalu.

"Memang ramai di hari-H, tetapi kalau dibandingkan dulu ya beda. Tetapi tetap saja saya syukuri," katanya.

Berbeda dengan Daria dan Afri, nasib Richa Amalia sebaliknya.

Pedagang bunga online Rizs Florist ini pada Valentine 2022 kembali ketiban untung.

Kata perempuan kelahiran 1998 itu, untuk tahun ini omzetnya kembali naik.

Baca Juga: Klaster Sekolah Semarang, 30 Siswa dan 6 Guru Positif Covid-19 di Satu Sekolah

"Alhamdulillah, omzet saya naik. Ya mungkin kalau di hari biasa Rp10 juta, di valentine Rp20 juta," ucapnya.

Khusus valentine, kata Richa harga bunga memang naik. Pasalnya, dari petani juga dinaikan.

Mungkin permintaan juga tinggi mengingat Valentine tentu tidak bisa dipisahkan dari bunga.

"Kalau di hari biasa harga bunga dari petani hanya Rp2.000 atau Rp3.000, tapi kalau valentine Rp10.000," paparnya.

Namun untuk tahun ini, dia tidak menjual hampers. Biasanya, selain menjual bouquet, lapak bunganya biasanya juga menjual hampers.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X