SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng bersama Polres Kudus berhasil membongkar produksi minyak goren palsu di Kudus.
Minyak goreng palsu tersebut sempat beredar di wilayah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Kasus ini terbongkar dan viral di media sosial beberapa waktu lalu karena pembeli merasa curiga dengan kualitas minyak goreng yang dibelinya.
Dari kasus ini, polisi berhasil mengamankan dua pelaku memproduksi minyak goreng palsu berinisial MNK (39) dan AA (51) di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Baca Juga: Magelang dan Tegal Masuk PPKM Level 4
Rilis ungkap kasus di Aula Ditreskrimsus Polda Jateng tersebut dihadiri Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi, Dirreskrimsus Kombes Pol Johanson Ronald Simamora beserta jajaran dan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Selasa 22 Februari 2022.
Kapolda menjelaskan, minyak goreng palsu tersebut terungkap dari laporan korban yang mengaku merasa ditipu setelah membeli minyak goreng curah dari MNK dan AA.
Awalnya, kata Kapolda, pelaku pada 12 Februari 2022 sekitar pukul 18.00 WIB, menawarkan minyak goreng curah kepada korban. Harga satu liter ditawarkan Rp16.500.
“Kemudian korban membeli minyak goreng tersebut sebanyak 17 jeriken dengan total Rp7.012.500, yanhg kemudian dituangkan ke dalam drum yang isinya mintak bercampur air berwarna kuning,” jelas Kapolda.
Baca Juga: Buntut Persipura vs Madura United Batal Digelar, PT LIB Serahkan Status Pertandingan ke Komdis PSSI
Sementar korban yang lain juga membeli minyak goreng curah dari pelaku sebanyak 5 jeriken dengan harga total Rp2.062.500. Pada saat membeli itu, lanjut Kapolda, korban tidak mengecek terlebih dulu.
“Keesokan hari saat akan akan menggunakan mintak, baru diketahui bahwa minyak goreng itu palsu,” tegas Kapolda.
Dirreskrimsus Kombes Pol Johanson Ronald Simamora menambahkan, sebelum memberikan minyak goreng palsu, sebelumnya pelaku menjual kepada korban minyak goreng yang asli.
“Setelah transaksi untuk ketiga kalinya, baru diketahui minyak goreng itu palsu pada saat menggoreng, antara mintak dan air terpisah. Kejadian itu sempat viral,” terang Johanson Ronald Simamora.
Baca Juga: Gelar Lelang Terbesar, Bank Mandiri Perkuat Optimalisasi Aset