Pedagang Pasar Kendal Mengeluh Harus Beli Minyak Goreng dengan Paketan Sabun Mandi

photo author
- Rabu, 23 Februari 2022 | 09:09 WIB
Pedagang di Pasar Kendal harus membayar minyak goreng dengan paketan sabun mandi jika membeli di distributor.  (edi prayitno/kontributor Kendal)
Pedagang di Pasar Kendal harus membayar minyak goreng dengan paketan sabun mandi jika membeli di distributor. (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Para pedagang di Pasar Kendal mengeluh lantaran menduga adanya permainan yang dilakukan oleh para distributor minyak goreng kemasan bersubsidi.

Pasalnya untuk bisa membeli minyak goreng di distributor, pedagang diminta menebus minyak goreng yang dipaketkan dengan sabun mandi.

Para pedagang ini mengaku dimintai syarat khusus oleh distributor agar bisa mendapatkan suplai minyak goreng, padahal saat ini minyak goreng bersubsidi tengah langka di pasaran.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Brangsong Siasati Kurangi Ukuran Tahu

Syarat tersebut yakni pedagang harus membeli satu dus sabun terlebih dahulu, sebelum mendapatkan 3 dus minyak goreng kemasan.

Salah seorang pemilik kios di Pasar Kendal, Muzaroah mengatakan, stok minyak goreng yang dimiliki sangat terbatas.

Dia baru membeli minyak goreng seharga Rp21.000 per liter, hanya saja dalam pembelian harus dipaketkan dengan 3 buah sabun mandi yang dibawa distributor.

Baca Juga: Tim Satgas Pangan Kendal Lakukan Sidak Ketersedian Minyak Goreng di Sejumlah Toko

Muzaroah mengaku apabila tidak ada syarat tambahan untuk membeli minyak goreng dari distributor, ia hanya perlu membayar Rp17.000 per liternya.

Selain itu, ia juga mengeluhkan sulitnya menjual sabun mandi yang ia beli sepaket dengan minyak goreng kemasan, karena jenisnya jarang diminati pembeli.

“Sekarang kalau kulakan minyak goreng harus beli dengan sabun mandi, kalau tidak beli paketan dengan sabun tidak akan dilayani,” ujarnya.

Sementara itu, pedagang makanan tradisional tak lepas dari dampak langkanya minyak goreng bersubsidi.

Baca Juga: Diserbu Warga, Operasi Pasar Minyak Goreng di Batang Habis dalam Sekejap

Dengan mahalnya harga minyak, Ruwati misalnya mengaku merugi, karena barang dagangannya sulit terjual apabila ia mengurangi ukuran atau menaikan harganya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X