Rumah Tahfidz Semakin Banyak, Taj Yasin: Orang Tua Harus Cermat Pilih Lembaga Pendidikan Agama Non Formal

photo author
- Kamis, 3 Maret 2022 | 20:06 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat membuka Rumah Tahfidz di Mranggen, Demak. (Humas Jateng)
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat membuka Rumah Tahfidz di Mranggen, Demak. (Humas Jateng)

MRANGGEN, AYOSEMARANG.COM - Keberadaan rumah tahfidz di wilayah Jawa Tengah, belakangan ini terus bermunculan.

Oleh karena itu Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen meminta orang tua agar lebih cermat dalam memilih satuan pendidikan keagamaan non formal seperti rumah tahfidz.

Menurut Taj Yasin, bermunculannya rumah tahfidz, menjadi indikasi banyaknya masyarakat yang ingin memberikan amal jariyah untuk melestarikan ajaran Alquran.

Baca Juga: Awal 2022, Penerimaan Pajak Hotel Bappenda Kota Semarang Capai Rp191 Miliar

Jadi kata Taj Yasin, orang tua pun banyak yang tertarik memasukkan anaknya untuk belajar di tempat tersebut, agar mereka tumbuh menjadi anak yang berakhlakul karimah dan mencintai Alquran.

Namun, Gus Yasin, sapaannya, berpesan agar orang tua dapat meneliti dulu, apakah tempat yang dipilih memiliki basis keagamaan yang kuat.

Antara lain memiliki guru-guru yang sanadnya jelas, dan mempunyai komitmen memberikan pendidikan keagamaan yang benar-benar bisa mengayomi, sesuai ajaran Rasulullah, yaitu Islam yang rahmatan lil alamin.

Baca Juga: Dinilai Jadi Inovasi dalam Menambah Kecantikan Kota, Hendi akan Pasang Videotron 3D di Kantor DKK Semarang

“Kita sebagai orang tua harus benar-benar memilah dan memilih pondok-pondok pesantren, yang berbasis keagamaan yang kuat,” kata Gus Yasin, seusai menghadiri Khotmil Quran ke-2 Pondok Pesantren Husnul Khotimah di Kayon, Mranggen, Kamis 3 Maret 2022.

Ditambahkan, sejumlah ulama di Jawa Tengah, antara lain, Habib Hasan Bin Ali, Habib Idrus, KH Thoifur Mawardi, dan Habib Syafiq, juga mengingatkan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar memberi perhatian dan mengawasi aktivitas lembaga pendidikan agama Islam non formal. Sehingga, tidak dimasuki paham yang bisa menimbulkan perpecahan.

Baca Juga: Dinilai Jadi Inovasi dalam Menambah Kecantikan Kota, Hendi akan Pasang Videotron 3D di Kantor DKK Semarang

“Artinya itu, benar-benar ulama ini ingin menertibkan. Jangan sampai ada paham-paham yang tidak kuat, atau mungkin membuat perpecahan di Indonesia,” kata Wagub.

Gus Yasin pun memberikan tips kepada orang tua, agar dalam memilih pendidikan berbasis agama, yang utama adalah mengecek izinnya.

Apakah sudah mengantongi izin dari pemerintah atau belum. Selanjutnya, memeriksa siapa guru-guru yang mengajarkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X