NGALIYAN, AYOSEMARANG.COM - Galih Nuryoso sedang berkutat dengan miniatur bus saat ditemui di kediamannya yang berada di Jalan Rejomulyo 3, Ngaliyan, Kota Semarang.
Adapun miniatur bus tersebut ada yang sudah jadi dan masih dalam bentuk kerangka yang sedang dipoles agar lebih halus dan siap diwarnai.
Dalam membuat miniatur bus tersebut, Galih mengerjakannya di sudut rumah yang tidak terlalu luas.
Saat proses membuat pun, dia hanya duduk lesehan sambil beralas potongan tikar yang mungkin sudah tidak terpakai.
Baca Juga: Resmi Berbadan Hukum, PSHT Cabang Batang Serahkan Legalitas Organisasi ke Kesbangpol
"Maaf ya, tempatnya agak berantakan. Memang begini tempat kerja saya. Yang penting nyaman," ucap Galih, yang biasa disebut dengan Galih Blar.
Galih ini memang spesialis pembuat miniatur bus, khususnya miniatur bus klasik. Dia sudah melakoni profesi ini sejak tahun 2015.
Awal mula Galih terjun dalam profesi ini juga berawal dari sebuah insiden saat dia bekerja di tempatnya yang lama.
"Saya dulu bekerja di sebuah pabrik kaca. Saya kecelakaan dan mengalami patah tulang dan harus berada di rumah 3 bulan," ucapnya.
Akhirnya saat patah tulang itu, ada rekannya yang berkunjung dan membawa sebuah miniatur bus. Galih yang tertarik dengan miniatur itu lalu mencoba membuat ban dari miniatur bus untuk mengisi waktu.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok di Batang Mulai Terasa
Lambat laun, karena minatnya tinggi, Galih diajak bergabung ke Komunitas Small is Sexy, yakni sebuah komunitas perajin miniatur bus di Kota Semarang.
"Dari sana saya belajar membuat dari teman-teman yang lain dan akhirnya keterusan sampai sekarang," ungkapnya.
Lalu sedikit demi sedikit, Galih banyak membuat miniatur bus dan menemukan pasarnya yakni sebagai pembuat miniatur bus klasik.