Biasa Malam Hari, Ngaji Kitab Kuning di Masjid Agung Kendal Digelar Usai Dzuhur

photo author
- Sabtu, 23 April 2022 | 18:43 WIB
Suasana ngaji kitab kuning di Masjid Agung Kendal yang dipimpin Mohammad Farid Fad, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin.  (edi prayitno/kontribtuor Kendal)
Suasana ngaji kitab kuning di Masjid Agung Kendal yang dipimpin Mohammad Farid Fad, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin. (edi prayitno/kontribtuor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Ramadhan menjadi momen umat Islam berlomba-lomba meningkatkan ibadah, tidak terkecuali warga Kota Kendal.

Sambil menunggu waktu berbuka puasa warga dari berbagai desa, mendatangi Masjid Agung Kendal untuk ngaji kitab tafsir.

Kegiatan yang rutin dilaksanakan di bulan Ramadhan ini tergolong unik, karena biasanya ngaji kitab kuning dilakukan malam hari, namun di Masjid Agung Kendal dilaksanakan usai sholat dzuhur.

Biasanya ngaji kitab kuning yang sudah rutin selama bulan puasa dilaksanakan selama 20 hari saja.

Baca Juga: Jelang Arus Mudik Lebaran, Rest Area 391A Batang-Semarang Tambah Fasilitas Toilet

Mohammad Farid Fad, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin mengatakan, kegiatan ini sudah menjadi tradisi bagi warga Kendal untuk belajar ngaji kitab yang menjadi tradisi para wali saat menyebarkan agama Islam.

Ini merupakan bagian warisan tradisi di Kendal yakni mengaji kitab kuning di masjid agung Kendal. Santrinya sendiri dari berbagai wilayah di Kendal, setelah sholat jamaah langsung beritikaf mengaji kitab kuning. Ada 500 jamaah yang sekaligus menjadikan kegiatan ini pesantren kilat.

“Yang berbeda adalah mengaji kitab kuning di siang hari karena biasanya dilaksanakan malam hari. Ini sudah tradisi di Masjid Agung dan sejak pendahulu kita sudah melaksanakan ngaji kitab kuning ini,” katanya.

Kyai Mohammad Farid Fad berharap, dari pembahasan kitab kuning ini bisa menambah literasi wawasan keberagamaan dan toleransi semakin tinggi.

Baca Juga: Siaga Mudik Lebaran 2022, Satpol PP, Linmas dan Damkar di Kendal Tidak Boleh Libur

“Saat pandemi dua tahun lalu tradisi ngaji kitab kuning ini tetap dilaksanakan tetapi dengan protokol kesehatan ketat. Alhamdulillah pandemi sudah melandai sehingga tahun ini kajian tafsir kitab kuning bisa berjalan normal kembali,”imbuhnya.

Dalam kegiatan ini Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin menjelaskan tentang kitab tafsir Jalalayn (Tafsir Al-Qur'an) dan Fathul Qarib (Fiqh/Hukum Islam).

Warga dari berbagai wilayah di Kendal ini juga serius mendengarkan tafsir kitab dari Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin.

Sembari menyimak warga ini sibuk dengan pulpen dan kitab kuning masing-masing. Dengan cekatan tangan para santri menulis penjelasan guru mereka pada kitab tafsir tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X