SEMARANGSELATAN, AYOSEMARANG.COM - Sholat Idul Fitri di Lapangan Simpang Lima Semarang tentu saja tidak menyediakan karpet untuk lambaran sholat.
Kalau sholat Idul Fitri di tempat terbuka seperti Lapangan Simpang Lima Semarang seperti itu, para jemaah harusnya sudah siap membawa lambaran sendiri, misalnya sajadah atau koran agar sajadah tidak kotor.
Khusus koran, saat sholat Idul Fitri di di tempat terbuka seperti Lapangan Simpang Lima Semarang ini biasanya ada yang jual koran.
Baca Juga: 500 Narapidana di Lapas Semarang Peroleh Remisi di Momen Idul Fitri
Para penjual koran ini bukan mengedarkan koran terbitan baru, melainkan koran-koran terbitan kemarin atau hari-hari sebelumnya.
Mereka menjual koran itu tentu saja untuk lambaran sholat dan harganya seikhlasnya. Namun karena banyak yang butuh, dagangan penjual koran itu bisa dipastikan langsung habis daripada hari-hari biasa.
Usai sholat Idul Fitri, para jemaah biasanya meninggalkan koran-koran itu begitu saja. Di saat itulah, para pemulung biasanya memanfaatkan sampah koran itu untuk meraih rezeki.
Baca Juga: Sholat Idul Fitri, Pemuda Ini Malah Ketiduran hingga Diketawain Warga, Videonya Viral
Salah seorang pemulung yang memanfaatkan sampah koran itu adalah Trisnawati (48), saat ditemui dia tampak sibuk memunguti sampah koran di jalanan.
"Lumayan, bisa buat makan hasilnya," ujar Trisnawati, Senin 2 Mei 2022.
Trisnawati kemudian memaparkan koran-koran itu dikumpulkan per kilogram. Satu kilonya, sampah koran itu bisa dihargai dari Rp 8.000 sampai Rp 10.000.
Baca Juga: Ragam Cerita Bahagia Warga Semarang Bisa Kembali Sholat Idul Fitri di Lapangan Simpang Lima
"Kalau lebaran gini biasanya bisa dapet 10 kilogram sampai 30 kilogram," jelasnya.
Trisnawati mengaku meraih keuntungan dari sampah koran ini sudah dari 5 sampai 6 tahun yang lalu.