KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Sejumlah seniman dan budayawan lintas agama di Jawa Tengah (Jateng) berkumpul di Pondok Pesantren Al Fadlu 3 Desa Tosari Brangsing untuk mengenang dan berdoa bersama KH Dimyati Rois, Minggu 19 juni 2022.
Dengan suasana yang santai, secara bergiliran mereka bercerita dan membaca puisi. Ada juga penampilan seniman lukis Sufrana Malik dari Semarang yang melukis wajah KH Dimyati Rois serta penampilan tari Sufi.
Acara mengenang dan berdoa untuk KH Dimyati Rois dipandu oleh Kyai Budi Harjono daru Semarang. Budi mengatakan, bahwa dirinya beberapa kali bertemu Mbah Dim sapaan akrab Alm KH Dimyati Rois.
Baca Juga: Hadiri 7 Harian Abah Dim, Gus Mus Kenang Sosok KH Dimyati Rois
Menurutnya, Mbah Dim adalah kyai besar yang selalu ada di hati masyarakat.
"Saya sering sowan, beliau hanya berbisik tiga kali, orang alim kian lama kian sedikit," katanya.
Kiai Budi juga membacakan puisi untuk mengenang Abah Dim yang berjudul Abah Dim.
Setelah Budi Harjono, kemudian giliran penyair asal Solo, Sosiawan Leak. Leak yang tampil bersama Sufrana Malik yang melukis wajah Mbah Dim, membacakan puisinya dengan sangat energik.
Baca Juga: Ada Perbedaan, Cara Memilih Sekolah PPDB Jateng 2022 SMA dan SMK
Perihal lukisan Sufrana Malik ini, Kiai Budi mengatakan bahwa lukisan itu merupakan bentuk ekspresi cinta dari Sufrana Malik.
"Kata dari hati, kalau goresan kanvas tadi dari cinta Sufrana Malik," imbuhnya.
Panitia acara, Ali Nahdlodin mengatakan, bahwa acara doa bersama ini merupakan bentuk rasa takdhim dan sekaligus rasa kehilangan para tokoh lintas agama dan seniman atas wafatnya KH Dimyati Rois.
"Semoga dengan kecintaan kita kepada guru kita Syaikhona Abah Dimyati Rois, siapapun kita, akan mendapatkan keberkahan dan kemudahan dalam menjalankan setiap kebaikan," kata pria yang akrab dipanggil Dody Romeo ini.
Baca Juga: Puluhan Ribu Warga dan Santri Antar KH Dimyati Rois ke Peristirahatan Terakhir