Puluhan Ribu Warga dan Santri Antar KH Dimyati Rois ke Peristirahatan Terakhir

photo author
- Jumat, 10 Juni 2022 | 17:17 WIB
Ribuan warga berebut mengangkat keranda jenazah KH Dimyati Rois usai disholatkan di Masjid Besar Al Mutaqqin Kaliwungu, Jumat 10 juni 2022.  (Edi Prayitno/Kontributor Kendal)
Ribuan warga berebut mengangkat keranda jenazah KH Dimyati Rois usai disholatkan di Masjid Besar Al Mutaqqin Kaliwungu, Jumat 10 juni 2022. (Edi Prayitno/Kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Puluhan ribu warga dan santri mengantarkan KH Dimyati Rois ke peristirahatan terakhir di Pondok Pesantren Al Fadlu 2 Desa Sidorejo Brangsong, Jumat 10 juni 2022 siang.

Jenazah KH Dimyati Rois dilepas dari kediamannya di Kampung Jagalan Kutoharjo Kaliwungu kemudian dibawa ke Masjid Besar Al Mutaqqin untuk disholatkan.

Puluhan ribu warga sudah menunggu di masjid Al Mutaqqin hingga penuh dan saling berdesakan.

Saat jenazah KH Dimyati Rois tiba di masjid, sontak santri dan warga yang sudah menunggu berebut mengangkat dan menggotong keranda. Sejumlah petugas keamanan kewalahan mengatur warga, yang berdesakan.

Baca Juga: Inalillahi, Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois Wafat Usia 77 Tahun

Sholat jenazah juga diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, dan Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto serta sejumlah kyai dan ulama.

Usai disholatkan, jenazah KH Dimyati Rois kemudian dibawa dengan mobil ambulans untuk dimakamkan di komplek Ponpes Al Fadlu 2 Desa Sidorejo Brangsong.

Warga membentuk barisan panjang melintas jalur pantura menuju Al Fadlu 2. Jenazah juga disholatkan di pendopo Ponpes Al Fadlu 3 di Desa Tosari yang dilewati dan selanjutnya disholatkan di Masjid Nur Hadiyah Ponpes Al Fadlu 2 sebelum dimakamkan.

Wafatnya Mustasyar PBNU ini menurut Ganjar Pranowo merupakan kehilangan besar. Mbah Dim atau Abah Dim, sapaan akrab Dimyati Rois merupakan sosok ulama yang mengayomi semua orang. Mbah Dim juga selalu memberikan kesejukan dan menjadi panutan.

Baca Juga: BREAKING NEWS Jenazah Eril Dimakamkan di Pemakaman Keluarga Cimaung Bandung

“Pasti kehilangan. Anda lihat, sedemikian banyak orang kumpul, tumplek blek, dan ini bukan Jawa Tengah saja, tapi se-Indonesia ada di sini,” kata Ganjar saat ditemui di rumah duka.

Ganjar memiliki banyak kenangan dengan almarhum Mbah Dim. Keduanya seringkali bertemu untuk silaturahmi atau berdiskusi tentang berbagai persoalan.

“Terlalu banyak yang diingat, tapi yang jelas beliau selalu memberikan nasihat-nasihat dan petuah-petuah yang bikin sejuk,” kata Ganjar.

Salah satu hal yang diingat Ganjar adalah saat beliau bersilaturahmi ke rumah Mbah Dim. Saat itu ia bersama Mbah Dim berbicara banyak hal tanpa ada jarak meskipun dalam beberapa event politik keduanya tidak selalu sama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X