SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Berikut ini ulasan mengenai kosakata dialek semarangan yang bisa Anda ketahui.
Adapun kosakata dialek semarangan kali ini merupakan lanjutan artikel sebelumnya.
Yang mana, kosakata dialek semarangan kali ini akan dimulai dari ndolor hingga ngeleh. Apa saja artinya, simak ulasannya di bawah ini.
Dalam bahasa Jawa terdapat tiga kata yang bermakna kepala sebagai organ tubuh, yakni endhas/ndhas, sirah, dan mustaka.
Di dialek mataraman, endhas digunakan untuk merujuk pada kepala binatang (contoh: endhas pitik, endhas sapi).
Baca Juga: Liburan Mau Beli Jajanan Khas Semarangan? Ini 13 Pusat Oleh-oleh di Semarang yang Bisa Dikunjungi
Bagaimana di dalam dialek semarangan? Penulis buku Halah Pokokmen Kupas Tuntas Bahasa Semarangan, Hartono Samidjan pun memberikan ulasannya.
Hartono menuliskan dalam dialek semarangan, endhas atau lebih sering diucapkan ndhas juga dipakai merujuk pada kepala orang.
"Kata ndhas dipakai dalam ragan ngoko oleh para penutur yang berusia sebaya, sama-sama muda atau sama-sama tua, dan sudah akrab," tulisnya.
Artikel Terkait
KAMUS SEMARANGAN Koyane Gedhi, Koplak, Krenyeh, Kosakata yang Familiar di Dialek Semarangan
KAMUS SEMARANGAN Lanyah, Larik, Leb Godheg Apa Artinya? Simak Jawabannya di Sini
KAMUS SEMARANGAN Enggak Usah Bingung, Ini Arti Kata Lempoh, Lenjeh, dan Lodong di Dialek Semarangan
KAMUS SEMARANGAN Ojo Mung Luntang-luntung Neng Omah! Ini Artinya
KAMUS SEMARANGAN Karepmu Pie, Maju Mundur Ora Jelas!
KAMUS SEMARANGAN Ini Arti Kata Mangan Turu, Mangkel dan Mawut di Dialek Semarangan
KAMUS SEMARANGAN Mbesengek, Mblesek, Mbojo, Ternyata Ini Artinya
KAMUS SEMARANGAN Mbois, Merkengkong, Mlengse Apa Artinya? Ini Jawabannya
KAMUS SEMARANGAN Modhot, Momprot, Moncrot dalam Dialek Semarangan
KAMUS SEMARANGAN Namatke Sampai Ndobol, Ini Artinya di Dialek Semarangan