Belajar Bahasa Semarangan, Ini Arti Kata Keple, Kesuwen, Ketar-ketir

photo author
- Rabu, 13 Juli 2022 | 21:30 WIB
Balaikota Semarang. Ilustrasi kosakata dialek semarangan (semarangkota.go.id)
Balaikota Semarang. Ilustrasi kosakata dialek semarangan (semarangkota.go.id)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Berikut ini ulasan mengenai kosakata bahasa semarangan yang bisa Anda ketahui.

Adapun kosakata bahasa semarangan kali ini merupakan lanjutan artikel sebelumnya.

Yang mana, kosakata bahasa semarangan kali ini akan dimulai dari kenang hingga ketar-ketir. Apa saja artinya, simak ulasannya di bawah ini.

“Wes tanggal tuo, wayahe rak ndue det.” Sepotong kalimat itu mungkin akan akrab didengar bila hidup di Kota Semarang atau berada di dekat orang-orang Semarang.

Baca Juga: Dikecrak-kecrak dan Kelebon, Cek di Sini Arti Bahasa Semarangannya

Sebab masyarakat kota ini punya satu kekhasan pengucapan sehari-hari yang disebut dengan dialek semarangan.

Penggalan kalimat tadi juga menunjukan satu kekhasan yang kentara yakni penyingkatan “duit” menjadi “det” saja. Penyingkatan seperti ini ternyata menjadi hal yang kerap terjadi di dialek semarangan.

Hartono Samidjan, dalam bukunya yang membahas bahasa semarangan, Halah Pokokmen, menuliskan, jika bahasa semarangan memang punya ciri khas yang suka menyingkat kata.

Penyingkatan itu dinilai Hartono karena bahasa semarangan lebih kental dalam pengucapan lisan daripada tulis.

Hartono kemudian menjelaskan, dalam ragam bahasa lisan kita tidak mengenal tanda baca. Melainkan memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, mimik, gerak tangan, atau isyarat untuk mengucapkan ide.

Dalam ragam bahasa lisan, didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelepasan kata, frasa dan pengucapan kalimat yang tidak baku.

Perkara baku tidak-baku, dalam bahasa tulisan memang diharuskan mematuhi patron yang sudah dibentuk. Namun jika bahasa lisan cenderung lebih longgar, bahkan setiap orang bisa membuat kaidah sendiri.

Menurut Hartono, setiap orang tidak ingin terbelunggu dalam pengucapan bahasa atau berbicara dalam kehidupan sehari-hari. Itulah kenapa secara sadar atau tidak, terjadi penyimpangan saat berbicara.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kuliner Gudeg Spesial Rasa Paling Nendang di Semarang, Damage Enggak Ada Obat Pokoknya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X