Tegas, Hendi Tak Wajibkan Siswa di Semarang Beli Seragam di Sekolah

photo author
- Jumat, 29 Juli 2022 | 06:48 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menyapa siswa-siswi di SD Srondol Kulon. Hendi tak wajibkan siswa di Semarang beli seragam di sekolah.  (Pemkot Semarang)
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menyapa siswa-siswi di SD Srondol Kulon. Hendi tak wajibkan siswa di Semarang beli seragam di sekolah. (Pemkot Semarang)

BANYUMANIK, AYOSEMARANG.COM -- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi secara tegas meminta untuk siswa di wilayah yang dipimpinnya tak diwajibkan untuk membeli seragam di sekolah.

Menurut Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu, semua sekolah harus memiliki semangat bersama untuk memfasilitasi semua golongan peserta didik, baik yang mampu maupun tidak mampu. Hal itu ditegaskannya di sela - sela kegiatan menyambangi siswa - siswi SD di Srondol Kulon beberapa waktu lalu.

Hendi bahkan mengaku telah mendapatkan informasi terkait sekolah - sekolah yang mewajibkan pembelian seragam di sekolah yang bersangkutan.

Baca Juga: Kabar Terkini Rina Wulandari Istri Kopda Muslimin Usai Suami Diduga Bunuh Diri

Untuk itulah dia merasa harus menyampaikan imbauan tegas untuk meminimalisir adanya orang tua siswa atau peserta didik yang terbebani dengan pembelian seragam di sekolah.

"Ya nggak usah wajib lah, sekarang kalau nggak mampu bagaimana? yang terpenting adalah prestasi," ujarnya.

Wali Kota Semarang itu pun mengingatkan bahwa sekolah di Kota Semarang harus memberi perhatian khusus bagi peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu.

“Saya sudah sering sampaikan bahwa sekolah itu sebenarnya harus memberikan prioritas kepada adik-adik kita yang kurang mampu. Jadi jangan sampai memaksa (membeli seragam di sekolah),” tegas Hendi.

Baca Juga: DETIK-DETIK Kopda Muslimin Tenggak Racun Bunuh Diri, Sempat Minta Maaf ke Orang Tua

Lebih lanjut, menurut Hendi persoalan seragam janganlah dipandang sebagai sebuah keharusan dalam menempuh pendidikan. Dirinya pun memiliki penilaian bahwa seragam bukanlah sebuah acuan dalam menentukan prestasi siswa.

"Jadi diatur saja bagaimana baiknya, tidak usah memaksa, yang penting semuanya happy. Sekolahnya punya performance bagus, peserta didik juga tidak terasa terbebani,” pungkasnya.

Di sisi lain, Hendi bahkan mendorong agar sekolah mampu memiliki kepedulian yang tinggi terkait persoalan seragam. Kepedulian itu dicontohkannya dengan memberikan bantuan seragam bagi peserta didik yang tidak mampu.

Baca Juga: Kasus Mutilasi di Ungaran Terungkap, Pelaku Sempat Cekcok dengan Korban

"Yang lebih baik lagi kalau kemudian sekolahnya mencarikan bantuan. Supaya anak-anak yang kurang mampu juga bisa punya seragam seperti teman-teman yang lain,” himbaunya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X