SEMARANG TIMUR, AYOSEMARANG.COM -- Keputusan terkait perpindahan pedagang di Pasar Johar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan pasar Johar Baru mencapai akhir, Jumat 2 September 2022.
Keputusan itu, diawali dengan pertemuan antara pihak pedagang, Yayasan Tanah Wakaf Masjid Agung Jawa Tengah, Dinas Perdagangan dan Satpol PP Kota Semarang.
Dalam pertemuan tersebut, akhirnya disepakati perpindahan pedagang dari Pasar Johat MAJT ke Pasar Johar Baru.
Baca Juga: Lama di MAJT, Pedagang Pasar Bumbon Mulai Tempati Pasar Johar Baru
Perwakilan dari Yayasan Tanah Wakaf MAJT Istajib menyampaikan, sesuai dengan keputusan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga, kini pedagang diberi kebebasan buat berdagang.
"Yang mau di MAJT ya silakan, di Penggaron boleh dan di Pasar Johar Baru juga tidak apa-apa," ungkapnya.
Selain tidak ingin memaksa pedagang, kata Istajib keputusan Wali Kota tadi diambil agar Kota Semarang lebih banyak titik perdagangan.
"Semakin banyak titik perdagangan, kemakmuran masyarakat akan lebih baik," ucapnya.
Ke depan untuk pengelolaan Pasar Johar MAJT tidak berbeda.
Perizinan harus diserahkan ke yayasan wakaf, baru setelah itu disampaikan ke Pemerintah Kota Semarang.
Sampai sejauh ini masih ada 800 pedagang yang menempati Pasar Johar MAJT.
800 pedagang itu terdiri dari berbagai jenis, mulai dari pedagang buah grosir sampai sayur-sayuran.
"Sebagian ada yang sudah pindah. Memang yang tadi masih ingin bertahan katanya kalau di sini enak, jalannya lebih lebar jadi tidak perlu tambah biaya untuk menyewa tukang panggul barang," katanya.
