KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Program satu juta rumah yang didengungkan Presiden Joko Widodo menjadi cambuk bagi pengembang untuk membangun rumah bersubsidi yang bisa memenuhi kebutuhan warga.
Tidak terkecuali di Kendal, sejumlah pengembang mulai bermunculan membangun rumah bersubsidi.
Salah satunya yang pengembang yang satu ini, siap membangun 1.500 unit rumah bersubsidi setiap tahunnya.
Bahkan dalam dua tahun terakhir mendapatkan predikat pengembang dengan nilai akad kredit terbanyak se-Jawa Tengah.
“Kami komitmen dan mendukung program pemerintah yang menyediakan satu juta rumah bersubsidi untuk warga. Ditahun 2022 ini dari PT Nindya Karya Utama hampir membangun 1.500 unit dalam setahun,”tegas Komisaris, Muhamad Sugeng Slamet.
Pengembang perumahan Nindya Asri ini bahkan sudah melebarkan bisnis propertinya di sejumlah wilayah di Kendal.
“Yang sedang kita bangun di Nindya Asri 9 yang ada di Desa Meteseh Boja untuk tahap pertama ada 530 unit dan tahap kedua ada 600 unit dan semuanya siap dihuni,” imbuhnya.
Muhammad Sugeng menambahkan bertekad membangun kepercayaan masyarakat, karena banyak pengembang nakal yang merugikan masyarakat.
“Kita ingin program satu juta rumah tidak sekadar membangun tetapi semua perijinan kita lengkapi sehingga masyarakat tidak merasa dirugikan jika ada masalah,” tegasnya.
Melihat kebutuhan perumahan di daerah perbatasan yang tinggi, membuat Sugeng memilih lokasi dipinggiran kota.
Selain itu pemandangan alam yang indah dengan view gunung Ungaran menjadi daya tarik masyarakat untuk memilih pemukiman selain juga bebas banjir, udara sejuk dan lingkungan nyaman.
Seperti Maskanah yang lebih memilih perumahan di pinggiran Kendal berbatasan dengan Kota Semarang. Selain akses mudah dan dekat dengan pusat kota, lingkungan mempengaruhinya untuk mengambil rumah bersubsidi di Meteseh.
“Aksesnya mudah dan dekat dengan kota Semarang, pemandangannya juga bagus ada view gunung ungaran dan sejuk,” katanya.
Pengembangan perumahan di Kendal tergolong cepat dan bersaing. Wilayah yang paling banyak diincar lebih banyak di daerah perbatasan dengan kota Semarang karena banyak pekerja.