SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Seorang fotografer Lim Winasdy menggelar pameran foto di Gedung Monod Dhiephuis Kota Lama Semarang untuk mempromosikan buku kumpulan foto barunya, De Oude Stad.
Buku De Oude Stad milik Lim Winasdy berisi foto-foto Kota Lama Semarang dari masa ke masa beserta berbagai rekaman kehidupan di dalamnya.
Saat ditemui, Senin 22 Januari 2023, Lim Winasdy menuturkan buku foto De Oude Stad tentang Kota Lama Semarang itu hadir setelah pada tahun lalu, kunjungan wisatawan di area bersejarah ini melebih Candi Borobudur.
Baca Juga: Makna Tuk Panjang di Pasar Imlek Semawis Semarang, Jamuan Makan Simbol Keberagaman
Waktu itu dari data Disbudpar Kota Semarang, Kota Lama jadi destinasi favorit karena pada lebaran 2022 mendapat kunjungan sampai 162.179 dan mengalahkan Candi Borobudur yang hanya 153.070.
"Artinya, proses revitalisasi di Kota Lama menurut saya berhasil. Akhirnya dari situ saya berpikir untuk membuat buku karena Kota Lama yang dulu kumuh, kotor dan seram, sekarang jadi bagus dan jadi kunjungan favorit orang. Kebetulan saya mengabadikan semua perjalanan waktu di Kota Lama sejak 2008," ungkapnya.
Oleh karena itu, Lim ingin menunjukan revolusi Kota Lama Semarang lewat sebuah foto.
Revolusi yang berangkat dari konotasi suram menjadi lokasi yang indah dan laris didatangi banyak orang.
Baca Juga: Festival Semarang di Pasar Bulu akan Digelar Sabtu-Minggu Ini, Bakal Banyak Acara Menarik
"Ada foto jalan rumah akar yang dulu jadi tempat jual ayam. Lalu jalanan di depan Gereja Blenduk yang dulu belum tertata dengan rapi," sambung Lim Winasdy yang kini berusia 49 tahun.
Lim mengaku punya 300 foto yang dia kumpulkan untuk dijadikan buku.
Dalam memilih foto untuk bukunya dia tidak memilih sendiri namun untuk proses kurasi dibantu oleh Beawiharta, eks foto jurnalis media internasional, Reuters di Indonesia.
Alasan pemilihan Beawiharta sebagai kurator karena Lim ingin foto dalam bukunya lebih beragam.