KENDAL, AYOSEMARANG.COM - - Tradisi yang masih dilestarikan petani di Desa Laban Kecamatan Kangkung setiap tanaman padinya mulai berbulir adalah dengan menggelar tingkepan pari.
Tradisi yang didalamnya sarat dengan bentuk syukur kepada sang pencipta ini dilaksanakan Senin 13 Februari 2023.
Petani, warga dan perangkat desa setempat berkumpul dipinggir sawah dengan membawa makanan dari rumah masing-masing.
Baca Juga: Gandeng Polres Kendal, Jurnal Sambangi Jurnalis yang Sakit
Mereka duduk berhadapan dengan sajian makanan lengkap dengan lauk pauk yang disiapkan dengan wadah daun pisang memanjang.
Tradisi tingkepan pari yang sudah dilakukan secara turun-temurun ini dilakukan ketika tanaman padi mulai berisi dan keluar bulir, yang diibaratkan seperti perempuan hamil.
Warga berdoa bersama yang dilaksanakan di jalan persawahan dengan duduk lesehan. Setelah doa bersama dilanjutkan dengan makan bersama yang dihidangkan di atas daun pisang.
Kepala Desa Laban Adibul Farah mengatakan, doa bersama dalam rangka tingkepan pari ini sudah menjadi tradisi yang dilakukan oleh warganya setiap musim tanam padi.
Baca Juga: Terus Berinovasi, Kali Ini WBP Lapas Terbuka Diajari Tanam Sawi Organik
Menurutnya, kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur dari para warga dan berharap panen musim ini bisa melimpah.
“Dari hasil pertanian itu ada hak bagi para mustahiq, oleh karena itu pemerintah desa menghimbau warga mengeluarkan infaq, sedekah dan zakat. Dengan cara ini berharap, hasil panen musim ini tidak hanya melimpah tapi juga berkah,” terangnya.
Tradisi ini diselenggarakan dua kelompok tani yang ada di Desa Laban yakni Kelompok Tani Subur Makmur dengan Ketua M Saefudin dan Kelompok Tani Sumber Makmur dengan Ketua Achmadi.
“Paling tidak ada unsur silaturahmi di antara pada petani, dengan demikian tercipta kekompakan dan kerukunan diantara mereka.” imbuhnya.
Baca Juga: Berdayakan Emak-Emak Perumahan Graha Raya 1 Sarirejo Kaliwungu Kendal Lewat Pelatihan
