Kurikulum Berbasis Riset, Sekolah Unik di Yogyakarta Ini Tanpa Seragam Tanpa Mata Pelajaran Kok Bisa?

photo author
- Senin, 23 Oktober 2023 | 17:29 WIB
Kurikulum Berbasis Riset, Sekolah Unik di Yogyakarta Ini Tanpa Seragam Tanpa Mata Pelajaran/ pixabay
Kurikulum Berbasis Riset, Sekolah Unik di Yogyakarta Ini Tanpa Seragam Tanpa Mata Pelajaran/ pixabay

AYOSEMARANG.COM -- Berbicara tentang sekolah, pasti anda sudah membayangkan tentang hal yang berhubungan dengan buku pelajaran, hafalan, serta jadwal belajar yang dapat.

Selain itu biasanya uga disekolah hal yang kita pikirkan bagaimana sikap kita ketika mendengar penjelasan dari guru di depan kelas.

Akan tetapi berbeda dengan salah satu sekolah unik ini. Sekolah ini menggunakan metode seperti di Finlandia yang telah menerapkan metode Phenomenon Based Learning (PBL).

Dimana disekolah tak ada lagi mata pelajaran karena pengetahuan-pengetahuan yang hendak ditransfer kepada anak, telah terintegrasi dalam setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh anak, baik dirumah maupun di lingkungannya.

Demikian pula sekolah ini, tak ada mata pelajaran. Pengetahuan yang diperoleh pun dari apa yang mereka lihat, mereka lihat dan apa yang mereka rasakan dari lingkungan.
Sekolah ini bernama Sanggar Anak Alam atau SALAM.

Sekolah Anak Alam atau SALAM ini didirikan pada 20 Juni 2000 oleh Sri Wahyaningsih dan Toto Rahardjo di Kampung Nitiprayan, Kelurahan Ngestiharjo, Bantul-Yogyakarta.

SALAM meyakini bahwa untuk menyelenggarakan pendidikan tidaklah cukup hanya dilakukan di dalam ruang kelas antara guru dan siswa. Maka diperluas proses belajar yang secara holistik terbangun dengan orang tua murid dan lingkungan setempat.

Seperti yang kita Kemendikbud Ristek yang dikutip dari bbpmpjatim.kemendikbud.gi.id, terus mendorong pelaksanaan program Merdeka Belajar di seluruh satuan pendidikan. Faktanya, jauh sebelum pemerintah menggaung-gaungkan Kurikulum Merdeka dan Program Merdeka, di masyarakat sudah ada yang mampu mengaplikasikannya dengan baik.
Salah satunya Sanggar Anak Alam Atau SALAM di Yogyakarta ini.

Sejak berdiri, SALAM di Yogyakarta ini sudah menerapkan filosofi Merdeka Belajar meski mungkin mereka tidak menamainya demikian. Sanggar inipun menjalankan proses belajar mengajar seperti yang di visikan dalam kurikulum merdeka. Selain itu, prinsip-prinsip yang dipakai pembelajaran sudah serupa dengan negara-negara yang menjadi rujukan pendidikan, misalnya Finlandia.

Sekolah ini pun menggunakan kurikulum yang berbeda yaitu berbasis riset.
Anak-anak di Salam dibiasakan dengan metode riset. Mereka dilatih berpikir secara logis, terstruktur, serta kritis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang dunia sekitar mereka.

SALAM Meyakini, bahwa pendidikan dasar juga merupakan pondasi penting untuk meletakkan sistem berpikir dan sikap yang tebangun sejak anak-anak untuk memahami potensi dan problematika serta realitas kehidupan dimasa yang akan datang.

Riset yang disebutkan menjadi gerbang pembuka bagi siswa-siswi untuk belajar berbagai keterampilan, mulai dari membaca, menulis, menghitung (calistung), analisa, komunikasi, hingga tata krama untuk berbaur dengan masyarakat sekitar.

Ketika seorang siswa memilih tema riset, maka itulah yang akan dipelajari sepanjang satu semester.

Melalui riset membuat anak-anak memiliki pemikiran kritis dan solusi. Karena mereka lah yang memilih sendiri topiknya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Husnul Khatimah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemenimipas Teken MoU dengan Delapan Lembaga Negara

Rabu, 19 November 2025 | 21:03 WIB
X