BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Gerakan bersama untuk mengatasi stunting di Kabupaten Batang telah menunjukkan hasil positif.
Berbagai organisasi dan pihak terkait seperti Forkopimda, perusahaan, serta organisasi keagamaan terlibat dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah ini.
Beberapa langkah telah diambil, antara lain melalui program penimbangan bayi, pemberian makanan tambahan, pemberian bantuan jamban, peningkatan cakupan BPJS, serta melalui program bapak asuh anak stunting.
Baca Juga: Tanam Pohon Serentak Se-Indonesia, Area Merbabu Terbakar Dihijaukan
Pada Februari 2023, dilakukan penimbangan serentak terhadap 57 ribu bayi sebagai bagian dari upaya ini. Kegiatan berkala ini merupakan salah satu langkah penting dalam menurunkan angka stunting.
"Kita menggunakan metode pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat melalui sistem elektronik untuk 57.982 jumlah balita, dan hasilnya menunjukkan penurunan angka stunting setiap bulannya,"kata Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, Sabtu (30/12/2023).
Pada akhir tahun 2021, angka stunting di Kabupaten Batang mencapai 14,7 persen, namun angka ini berhasil menurun menjadi 11,3 persen pada akhir tahun 2022.
Baca Juga: Tips Cari Aman Bikers Menghadapi Angkutan Umum Pada Libur Tahun Baru 2024
Selain itu, penimbangan serentak juga bertujuan sebagai validasi data terkait stunting di daerah tersebut.
Inovasi lain yang telah dilakukan dalam upaya mengatasi stunting adalah melalui program 'Bapak Asuh Anak Stunting'.
Beberapa perusahaan di Kabupaten Batang telah berperan sebagai bapak asuh dengan memberikan bantuan kepada lokus stunting di berbagai kecamatan melalui corporate social responsibility (CSR).
Dukungan ini mencakup pemberian makanan tambahan, peralatan kesehatan, serta pendampingan di posyandu.
Selain itu, upaya menjadikan Kabupaten Batang bebas buang air sembarangan (ODF) juga menjadi fokus dalam program pengentasan stunting.