Strategi Terukur: Pemkot Pekalongan Lanjutkan Program Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

photo author
- Selasa, 23 Januari 2024 | 17:25 WIB
Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Pekalongan Tahun 2024, berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Senin (22/1/2024).  (Istimewa)
Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Pekalongan Tahun 2024, berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Senin (22/1/2024). (Istimewa)

PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM - Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid, baru-baru ini mengungkapkan data terkait upaya pengentasan kemiskinan dalam kurun waktu 2021-2026.

Menurutnya, pada tahun 2021, target pengentasan kemiskinan sebesar 6,94% berhasil terealisasi sebesar 7,59%. Selanjutnya, pada tahun 2022, target 6,71% juga tercapai sebesar 7%, dan pada tahun 2023, dari target 6,50%, terjadi penurunan kemiskinan menjadi 6,81%.

Wali Kota juga menetapkan target ambisius yaitu menurunkan tingkat kemiskinan menjadi 6,29% pada tahun 2024, 6,09% pada tahun 2025, dan kembali berkurang menjadi 5,89% pada tahun 2026.

Baca Juga: Masuk Musim Hujan Pemkot Pekalongan Siagakan 70 Petugas Pompa Hadapi Musim Penghujan 2024

Wali Kota Afzan Arslan Djunaid menegaskan bahwa pemerintah kota telah melakukan berbagai upaya maksimal dalam upaya pengentasan kemiskinan, termasuk pelatihan kerja, bantuan permodalan untuk sektor perikanan, peternakan, pertanian, serta pemberian jaminan kematian dan jaminan sosial bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan.

"Sebenarnya apa yang dilakukan Pemkot sudah maksimal mulai dari pelatihan kerja, bantuan permodalan pada sektor perikanan, peternakan, pertanian, termasuk pemberian jaminan kematian dan jaminan sosial bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan yang manfaatnya lebih besar," katanya, Selasa 23 Januari 2024.

Menurut Perda Nomor 14 Tahun 2018 tentang Penanggulangan Kemiskinan, strategi penanggulangan kemiskinan ekstrem melalui pengurangan beban pengeluaran masyarakat berbasis keluarga, peningkatan pendapatan masyarakat berbasis pemberdayaan masyarakat dan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta penurunan jumlah kantong kemiskinan melalui program-program yang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin.

Baca Juga: Nilai Rata Rata Rapor Universitas Bangka Belitung Ternyata Segini, Cek Update Terbarunya di Sini, UBB Makin Ketat?

Wali Kota Pekalongan menyatakan perlunya melakukan tracing ulang terkait kebiasaan masyarakat, manajemen keuangan, serta pendekatan lain yang non-teknis.

"Kalau hal-hal teknis sudah melakukan segala upaya, namun penurunannya masih sedikit dari Tahun 2022 ke Tahun 2023. Sehingga, di tahun ini harus dievaluasi dan cari penyebabnya," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekalongan, H Salahudin, yang juga ditunjuk sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota Pekalongan, mengapresiasi jajaran OPD dan stakeholder atas capaian menurunkan tingkat kemiskinan dari 7% menjadi 6,81% dalam satu tahun.

"Ke depan kami tekankan untuk mencegah timbulnya kemiskinan baru, saat ini masyarakatnya masih dalam kondisi miskin bisa diberikan beberapa program yang membuat mereka lebih berdaya terutama kesiapan dari sisi mental dan spiritualnya," ungkapnya.

Baca Juga: Peserta KIP Kuliah Sulit Diterima Pada Jalur SNBP 2024? Berikut Penjelasannya

Mengenai program pengentasan kemiskinan yang akan dilanjutkan, Wawalkot Salahudin menegaskan bahwa akan dilakukan untuk mengurangi beban dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X