BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Gempa bumi dengan magnitudo 2,6 kembali mengguncang Batang pada 15 Juli 2024 siang. BMKG menjelaskan gempa ini disebabkan oleh aktivitas sesar aktif pada pukul 13.39 WIB, meski tidak cukup kuat, gempa ini cukup mengagetkan warga Batang.
Berdasarkan analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa bumi ini terletak di darat, 10 km tenggara Batang, dengan kedalaman 12 Km.
"Gempa bumi ini terjadi karena adanya pergeseran pada sesar aktif yang ada di sekitar wilayah Batang," jelas Hery Susanto Wibowo, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara.
"Akibatnya, getaran dirasakan oleh masyarakat di daerah tersebut."
Baca Juga: Viral Prosotan di Banjir Kanal Barat Semarang, Ternyata Sudah Sejak Zaman Belanda dan Ada Klubnya
Guncangan gempa dirasakan dengan intensitas II MMI (Modified Mercalli Intensity) di wilayah Batang. Pada skala ini, getaran dirasakan seperti truk yang melintas.
"Intensitas guncangan mencapai skala II MMI, sehingga meskipun tidak kuat, tetap mengagetkan warga," tambah Hery.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban akibat gempa bumi tersebut. Namun, BMKG terus memantau situasi dan menghimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa bumi susulan.
Gempa bumi ini merupakan bagian dari rangkaian gempa bumi Batang dengan magnitudo 4,4 yang terjadi pada Minggu, 7 Juli 2024, pukul 14.35 WIB. Sejak gempa bumi utama tersebut, telah tercatat sebanyak empat kali gempa bumi susulan (aftershock).
Baca Juga: Gempa 4,4 Magnitudo di Kabupaten Batang, Pemerintah Alihkan Bantuan dari Dapur Umum ke Paket Sembako
"Kami terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah Batang dan sekitarnya. Masyarakat diminta untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan adanya gempa bumi susulan," ungkap Hery.
BMKG mengeluarkan beberapa rekomendasi bagi masyarakat untuk menghadapi situasi pasca-gempa bumi. Pertama, masyarakat diminta untuk tidak panik dan tetap tenang. BMKG juga mengingatkan agar warga tidak terpengaruh oleh isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kami minta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa bumi. Pastikan kondisi bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali masuk ke dalam rumah," kata Hery.
BMKG juga menekankan pentingnya mendapatkan informasi resmi hanya dari kanal komunikasi yang telah terverifikasi. Informasi resmi dari BMKG dapat diakses melalui berbagai platform seperti Instagram dan Twitter @infoBMKG.