BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kabupaten Batang telah menetapkan status siaga darurat musim kemarau untuk periode Juli hingga Agustus 2024.
Meskipun musim kemarau kali ini memiliki karakteristik yang lebih basah, potensi bencana masih ada.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang, Ulul Azmi menjelaskan, bahwa meskipun musim kemarau kali ini sifatnya basah, tetap ada potensi kekeringan, kebakaran lahan, dan tanah merekah.
Baca Juga: Pustu Watesalit Dikeluhkan Warga hingga Viral, Ini Kata Kadinkes Batang
"Oleh karena itu, posko-posko di kecamatan dihidupkan kembali untuk memantau dan menerima laporan terkait kondisi tersebut," kata Ulul, Kamis 25 Juli 2024.
Kabupaten Batang saat ini memasuki musim kemarau, meskipun dengan karakteristik yang lebih basah.
Hujan masih mungkin turun, meskipun hanya dalam durasi yang singkat dan tidak terjadi secara terus-menerus.
"Puncak kekeringan diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus, khususnya pada minggu ketiga," jelasnya.
Baca Juga: Gempa saat MPLS, Pelajar SMPN 7 Batang Berhamburan ke Tempat Aman
Ia juga menyebutkan bahwa pantauan terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan air bagi masyarakat.
Tahun sebelumnya, beberapa wilayah di Kabupaten Batang mengalami kekeringan, seperti Desa Wonomerto, Kecamatan Bandar; Durenombo, Kecamatan Subah; dan Pretek, Kecamatan Pecalungan.
"Seperti Desa Pretek sudah membuat tandon air, mencari sumber aor lain. Durenombo mengalami kerusakan pompa, itu sudah diperbaiki, Wonomerto juga sudah dibuatkan bak penampung air,"
Permasalahan tersebut sebagian besar terkait dengan masalah teknis, bukan semata-mata karena faktor alam.
Baca Juga: Polisi Batang Bongkar Jaringan Pengedar Sabu di Desa Subah