Dari pengakuan sementara pelaku, tindakan brutal ini dilakukan karena bayi mereka sering menangis dan rewel. N-F juga mengaku sedang berada di bawah pengaruh minuman keras saat kejadian.
"Pelaku mengaku bahwa bayi tersebut dianggap membawa sial dan ia sering bertengkar dengan istrinya karena kecanduan alkohol,” tambah AKP Prisandi Tiar.
Saat ini, kasus penganiayaan bayi ini masih dalam penanganan Satreskrim Polres Pekalongan. Polisi terus menyelidiki motif dan keadaan sekitar kejadian untuk memastikan keadilan bagi korban. Masyarakat setempat dan keluarga korban berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, sebagai pelajaran bagi mereka yang mungkin memiliki niat serupa.
Dengan latar belakang kejadian yang penuh dramatis dan emosional ini, diharapkan akan ada langkah-langkah preventif yang lebih baik di masa depan untuk mencegah tragedi serupa terjadi lagi.