Ini Isu Menarik untuk Debat Pilkada Batang 2024

photo author
- Selasa, 15 Oktober 2024 | 17:17 WIB
Diskusi materi debat publik Paslon bupati dan wakil Bupati Batang (Muslihun)
Diskusi materi debat publik Paslon bupati dan wakil Bupati Batang (Muslihun)

BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batang menginisiasi diskusi kelompok yang berfokus pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai bahan materi debat perdana pada Pilkada Kabupaten Batang. 

Diskusi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari perwakilan komunitas, organisasi masyarakat (ormas), hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan harapan, yang nantinya akan dijadikan bagian dari materi debat pada 25 Oktober 2024.

Ketua KPU Batang, Susanto Waluyo, menjelaskan bahwa pihaknya berupaya memberikan ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyusunan materi debat, agar sesuai dengan visi pembangunan daerah.

“Masukan dari warga akan dirangkum oleh tim perumus untuk dijadikan bahan materi debat. Ini langkah kami agar debat Pilkada nanti benar-benar mencerminkan kebutuhan dan harapan masyarakat Batang,” ujarnya saat ditemui di Hotel Sendang Sari, Kabupaten Batang, Senin 14 Oktober 2024.

Baca Juga: Diduga Langgar Keimigrasian, 11 WNA Diamankan Kemenkumham Jateng

Dari berbagai sektor yang dibahas, dari mulai peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengembangan infrastruktur menjadi perhatian utama. Sekretaris Bappelitbang Kabupaten Batang, Bagus Pambudi, menegaskan pentingnya fokus pada pembangunan yang berdaya saing tinggi serta kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk organisasi kemasyarakatan.

“Yang terpenting adalah penataan ruang yang berdaya saing serta menjalin kemitraan dengan kalangan eksternal, termasuk organisasi kemasyarakatan, untuk mewujudkan pembangunan yang lebih optimal,” tegas Bagus.

Di sisi lain, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Batang, Subkhi, berharap agar regulasi terkait izin pendirian rumah ibadah menjadi salah satu topik yang disoroti dalam debat. Menurutnya, regulasi yang ada masih belum jelas, sehingga menghambat pembangunan rumah ibadah, khususnya bagi kelompok minoritas.

“Sampai saat ini regulasinya belum jelas, jadi banyak yang belum bisa membangun rumah ibadah, terutama yang minoritas. Makanya kami minta, siapa pun nanti yang terpilih bisa mewujudkannya,” tuturnya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 52 Kelas 7 Kurikulum Merdeka: Pertanyaan terkait Cerita Bola-Bola Waktu

Harapan serupa juga disampaikan oleh Muhammad Khikmat, perwakilan warga berkebutuhan khusus. Ia berharap Batang menjadi lebih inklusif, terutama dalam aksesibilitas dan mobilitas bagi penyandang disabilitas.

“Di Batang belum ada sekolah inklusif, solusinya adalah membangun yayasan yang bisa mengakomodasi siswa berkebutuhan khusus, agar mereka bisa mendapatkan akses pendidikan yang lebih dekat,” ujarnya penuh harap.

Selain itu, Khikmat juga menekankan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan atlet disabilitas yang telah berprestasi. “Kami minta agar kesejahteraan atlet disabilitas setara dengan atlet non-disabilitas,” tambahnya.

Dengan beragam masukan dari berbagai kelompok masyarakat ini, diharapkan debat Pilkada Batang nanti tidak hanya menjadi ajang adu visi para pasangan calon, tetapi juga mampu merangkum aspirasi masyarakat demi terwujudnya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Batang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X