Edukasi Masyarakat untuk Pilah Sampah dari Rumah Kunci Penanganan Sampah

photo author
- Sabtu, 11 Januari 2025 | 17:51 WIB
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS memberikan bantuan komposter kepada komunitas peduli lingkungan saat reses Sabtu 11 Januari 2025.  (edi prayitno/kontributor Kendal)
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS memberikan bantuan komposter kepada komunitas peduli lingkungan saat reses Sabtu 11 Januari 2025. (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Permasalahan sampah menjadi masalah bagi setiap daerah terutama kota besar. Menyempitnya lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan kurang edukasinya pemilahan dan pengolahan sampah, harus dipecahkan bersama .

Dari data yang ada rata-rata setiap orang di Indonesia menghasilkan sampah sekitar 0,6 kilogram.  Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di lautan, yang berdampak buruk pada ekosistem laut dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya upaya edukasi kepada masyarakat mengenai pemilahan sampah sejak dini, terutama di tingkat rumah tangga.

“Jika pemilahan sampah dimulai dari rumah, maka volume sampah yang harus dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan berkurang drastis,” ujar Anggota DPR RI dari Frraksi PKS dr H Muh Haris saat reses di Kendal Sabtu 11 Januari 2025.

Lebih lanjut, Haris yang juga anggota Komisi XII DPR RI menyebutkan bahwa banyak daerah, khususnya kota besar, yang menghadapi masalah sampah yang terus meningkat, bahkan sudah menyebabkan berbagai konflik sosial. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah daerah untuk bekerja sama dalam menangani masalah ini dengan program-program yang terstruktur dan berkelanjutan.

“Edukasi adalah kunci utama. Kami harus mulai mengedukasi masyarakat, khususnya dari rumah, untuk memilah sampah. Sampah organik bisa dikelola menjadi pupuk melalui komposter, yang dapat membantu mengurangi volume sampah,” tambahnya.

Haris juga mengingatkan bahwa rata-rata setiap orang di Indonesia menghasilkan sampah sekitar 0,6 kilogram per hari. Hal ini menjadi beban bagi TPA yang sudah penuh, sehingga menimbulkan masalah sosial dan lingkungan yang lebih besar.

Baca Juga: Perilaku Warga Kunci Sukses Pengelolaan Sampah

Lebih lanjut  Haris mengajak masyarakat dan pemerintah daerah untuk lebih serius dalam menangani masalah sampah, karena jika dibiarkan, ini bisa menjadi ancaman besar bagi kesehatan dan eberlanjutan lingkungan hidup.

"Masalah sampah sudah menjadi isu yang besar, dan kita semua harus mengambil bagian dalam penanganannya," tutupnya.

Sementara itu  Arif Fajar, seorang penerima bantuan komposter dari komunitas peduli lingkungan, menyampaikan bahwa komposter bisa menjadi solusi bagi masalah sampah rumah tangga. Ia juga menekankan pentingnya edukasi terlebih dahulu sebelum melibatkan masyarakat dalam penggunaan komposter, agar mereka bisa memahami cara memilah sampah dengan benar.

Selain itu, terdapat 8 desa binaan yang telah membentuk kelompok untuk mengelola sampah secara mandiri.

“Program ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi desa lain dalam mengatasi persoalan sampah yang semakin mendesak. Dan yang paling mendesak adalah memberikan edukasi kepada masyarakat soal pemilahan sampah dari rumah,” tegasnya.

Reses kali ini dilakukan untuk menampung aspirasi masyarakat dan memberikan edukasi terkait isu-isu yang ada di masyarakat. Ketua DPD PKS Kendal Sulistyo  Ariwibowo mengatakan sebagai structural partai, akan menghadirkan wakil rakyat dari seluruh tingkat.

“Kebetulan hari ini reses anggota DPR RI yang juga kita menghadirkan anggota DPRD Propinsi dan juga anggota DPRD Kendal agar bisa sinkron menanggapi permasalahan dari masyarakat,”terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X