KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Kendal darurat sampah,mungkin itu yang terlihat di sejumlah titik. Bahkan di sekitar kawasan Pasar Weleri mulai banyak titik pembuangan sampah sehingga terkesan semrawut dan kumuh.
Banyak ruang kosong di pinggir jalan yang digunakan sebagai tempat sampah, meski di sekitarnya juga banyak berdiri bangunan toko maupun kios. Pemandangan ini bisa dilihat setelah pertigaan jalan alternatif Sukorejo - Temanggung menuju arah pasar Weleri.
Di sepanjang jalan itu, terdapat banyak tumpukan sampah yang dibuang tidak pada tempatnya. Yang lebih parah kondisi tempat sampah di sekitar kawasan tersebut cukup memprihatinkan. Meskipun kondisinya sudah penuh, namun bungkus demi bungkus sampah tetap dibuang di lokasi itu.
Dari pantauan di lapangan jumlah titik pembuangan sampah di sekitar kawasan pasar Weleri ada sekitar 7 titik, sisanya, dibuang di tempat yang sekiranya terbuka dan tidak ditempati lapak pedagang.
Penumpukan sampah yang tidak teratur membuat bau tak sedap seringkali menguar ketika melewati jalanan tersebut. Apalagi, ketika siang hari saat matahari sedang terik-teriknya.
"Kalau lewat situ pas panas baunya menyengat, tapi sekarang sudah tidak karena sudah tidak ada yang buang di situ," kata salah satu pengendara motor, Yudistira.
Baca Juga: Edukasi Masyarakat untuk Pilah Sampah dari Rumah Kunci Penanganan Sampah
Kini beberapa lokasi yang semula dijadikan tempat sampah, kini sudah dilakukan penutupan. Ada yang dipasang spanduk larangan beserta garis kuning hitam mirip police line.
Dihubungi Selasa 14 Januari 2025, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kendal, Aris Irwanto mengatakan pihaknya sudah melakukan penanganan terhadap masalah sampah di sekitar kawasan pasar Weleri.
"Terkait sampah, memang ada laporan dari masyarakat sekitar yang kurang nyaman dengan keberadaan tumpukan sampah di lokasi itu," terangnya.
Akan tetapi, Aris justru menyayangkan masyarakat yang tidak terlibat ketika proses penanganan. Menurutnya, permasalahan sampah merupakan komitmen bersama antara pemerintah Kabupaten Kendal bersama warga dan pemerintah desa.
"Sewaktu dilakukan penanganan, kami justru menyayangkan mengapa kok malah keterlibatan warga maupuan pemerintah desa setempat tidak ikut," ungkapnya.
Dirinya berharap, masyarakat bisa lebih memperhatikan dalam pembuangan sampah sehingga tidak menumpuk dan menimbulkan ketidaknyamanan.
"Ini tanggungjawab bersama, tidak hanya kami pemerintah saja tetapi dari warga juga harus sadar," pungkasnya.