KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Berdasarkan data dari DPMPTSP Jateng, total realisasi investasi di Jawa Tengah pada tahun 2024 yang miliputi PMA dan PMDN mencapai Rp 88.44 triliun. Capaian ini menegaskan posisi Kendal sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dan investasi di Jawa Tengah.
Kabupaten Kendal sendiri mencatatkan realisasi investasi tahun 2024 sebesar Rp 14,2 triliun. Salah satu faktor utama yang mendorong tingginya investasi di Kabupaten Kendal adalah keberadaan Kawasan Industri Kendal (KIK).
Sejak ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada tahun 2019, KIK telah berhasil menarik banyak investor. Disampaikan Executive Director dari PT Kawasan Industri Kendal Juliani Kusumaningrum, sejak diresmikan pada 2016 hingga tahun 2024, total realisasi investasi di KEK Kendal mencapai Rp 142,96 triliun, dengan total 123 perusahaan dan diproyeksikan penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 60.000 orang.
Peningkatan investasi di KEK Kendal tidak lepas dari dukungan infrastruktur yang memadai serta kemudahan perizinan yang diberikan kepada para investor.
"Dengan adanya aksesibilitas yang baik, termasuk konektivitas ke pelabuhan dan jalan tol, KEK Kendal menjadi salah satu lokasi paling strategis bagi pengembangan industri di Jawa Tengah," ujarnya.
Tidak hanya itu, berbagai insentif fiskal dan non-fiskal yang ditawarkan dari status KEK ini juga makin meningkatkan daya tarik bagi para pelaku usaha dari berbagai negara.
Ditambahkan, status KEK memberikan berbagai kemudahan bagi investor, seperti insentif pajak dan kemudahan perizinan.
“Dengan menyandang status KEK, tentu banyak kemudahan yang dapat kita diberikan kepada investor, baik dalam aspek regulasi, perpajakan, maupun dalam hal kepastian kemudahan dan keamanan. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku usaha," paparnya.
Baca Juga: Cegah Konflik Sosial Dampak Berdirinya KIK, Perlu Pendidikan Politik bagi Warga Sekitar
Investasi yang tinggi ini, kata Juliani, tentu akan berdampak positif bagi perekonomian Kabupaten Kendal dan Jawa Tengah.
Terpisah, Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kendal Anang Widiasmoro mengatakan, peningkatan realisasi investasi di Kabupaten Kendal merupakan hasil dari proses kolaborasi seluruh stake holders sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
Menurutnya, semua stake holder bekerja sama, bahu-membahu dalam membangun daya tarik dan daya saing investasi daerah karena hal itu sangat bergantung pada kondusivitas wilayah.
"Seperti penyediaan infrastruktur penunjang, ketersediaan portofolio dan tenaga kerja, insentif daerah ataupun akses kemudahan dalam berusaha," ujarnya.
Menurutnya, peningkatan investasi ini diharapkan menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.