Rasulullah bersabda:
"Orang yang cerdas adalah orang yang menghisab dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya." (HR. Tirmidzi)
Mujahadah (Bersungguh-sungguh dalam Ibadah)
Menjaga ibadah setelah Ramadhan tidaklah mudah. Lingkungan dan kebiasaan sebelum Ramadhan bisa membuat semangat beribadah berkurang. Oleh karena itu, diperlukan tekad kuat untuk terus mempertahankan kebiasaan baik, seperti sholat malam, membaca Al-Qur'an, dan berpuasa sunnah.
Allah berfirman:
"Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami." (QS. Al-Ankabut: 69)
Baca Juga: Kapan Boleh Puasa Setelah Idul Fitri? Simak Penjelasannya bagi yang Ingin Qadha atau Puasa Syawal
Muraqabah (Merasa Diawasi oleh Allah)
Kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi setiap perbuatan kita menjadi motivasi untuk terus meningkatkan amal ibadah. Sikap muraqabah ini akan membentuk pribadi yang bertakwa dan selalu berusaha untuk lebih dekat dengan Allah.
Rasulullah bersabda:
"Hendaknya engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, sebab meski engkau tidak melihat-Nya, Dia melihatmu." (HR. Bukhari)
Bulan Syawal tidak hanya menjadi momentum untuk kembali ke kebiasaan sehari-hari, tetapi juga kesempatan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas ibadah setelah Ramadhan. Dengan menerapkan muhasabah, mujahadah, dan muraqabah, diharapkan umat Islam dapat terus menjaga kedekatan dengan Allah.
Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk istiqamah dalam ibadah dan meraih derajat takwa yang lebih tinggi. Amin.