Kader NU Bukan Hanya Benteng Agama tapi Juga Benteng Peradaban

photo author
- Senin, 28 April 2025 | 17:44 WIB
Sekjen PBNU yang juga Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menyampaikan pesan dalam acara Apel Kader Penggerak NU dan Halalbihalal PCNU Kendal, di Pendapa Tumenggung Bahurekso Setda Kendal.  (edi prayitno/kontributor kendal)
Sekjen PBNU yang juga Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menyampaikan pesan dalam acara Apel Kader Penggerak NU dan Halalbihalal PCNU Kendal, di Pendapa Tumenggung Bahurekso Setda Kendal. (edi prayitno/kontributor kendal)

KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Kader Nahdlatul Ulama (NU) bukan hanya benteng agama tapi juga benteng peradaban.  Karena itu, barisan Kader Penggerak yang merupakan kader NU sejati diminta untuk bisa menggerakkan barisan kader lainnya.

Sebab, kader sejati punya jiwa yang berakar pada akidah Ahlusunah wal Jamaah, bertumbuh dalam tradisi ulama, dan berbekal kerja nyata untuk umat dan bangsa.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Syaifullah Yusuf dalam acara Apel Kader Penggerak NU dan Halalbihalal PCNU Kendal, di Pendapa Tumenggung Bahurekso Setda Kendal, Minggu 27 April 2025.

"Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari berpesan, siapa yang mencintai tanah airnya, ia bagian dari imannya. Beliau menanamkan dalam-dalam bahwa membela Indonesia adalah bagian dari syariat kita," katanya.

Disampaikan pesan pendiri NU lainnya, KH Wahab Hasbullah yang juga dikenal sebagai organisator ulung, yang intinya, bergerak itu wajib, diam itu mati.

"Kader NU harus bergerak, berinovasi, memperbarui cara berdakwah menghidupkan umat. Tidak cukup dengar, kita harus menjemput masa depan dengan kerja nyata," ungkapnya.

Gus Ipul juga memaparkan, agama dan negara tidak boleh dipisahkan, keduanya harus saling menguatkan. Karena itu, kader NU harus menjadi benteng tegaknya agama di bumi Indonesia sambil menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: LPBI NU Kendal Beri Pemahaman Siswa agar Selamat dari Bencana

"Mencintai Indonesia adalah kewajiban karena kita lahir di sini. Karena Indonesia adalah titipan Allah, medan juang para ulama, maka menjaganya adalah ibadah, membangunnya adalah jihad," tandasnya.

Sementara itu, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari dalam sambutannya menyampaikan, 80 persen dari masyarakat Kendal adalah warga NU. Maka tak mengherankan jika di Kendal banyak sekali pondok pesantren sehingga Kabupaten Kendal termasuk salah satu daerah yang disebut sebagai Kota Santri.

Menurutnya, hal itu tentu dapat menambah semangat generasi muda di Kendal dalam menimba ilmu dan pengalaman untuk memperkokoh iman dan amalan, khususnya dalam menjalankan roda organisasi NU, yang tentu dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi umatnya dan masyarakat pada umumnya.

"Kami mengucapkan terima kasih untuk seluruh program-program dari Kementerian Sosial yang sudah mulai disosialisasikan, salah satunya adalah Sekolah Rakyat. Program yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas SDM ini kami tunggu kehadirannya di  Kabupaten Kendal," kata Bupati.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X