KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Badan Gizi Nasional (BGN) terus aktif memantau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai wilayah, termasuk di Kendal.
Direktur Promosi dan Edukasi BGN, Robby Andreas Iskandar, menegaskan bahwa pengawasan ketat terus dilakukan karena masih banyak dapur penyedia makanan yang belum memenuhi standar dan belum menjalankan aturan MBG dengan benar.
“Sudah ada langkah preventif yang kami lakukan, termasuk di Jawa Tengah. Semua dapur sudah dikumpulkan untuk meminimalisir potensi masalah,” ujar Robby dalam kegiatan Sosialisasi Pangan dan Program Gizi (SPPG) di Kendal di Gedung DPRD Kendal Sabtu 11 oktober 2025.
Robby menjelaskan bahwa setiap dapur penyedia MBG wajib memiliki sertifikat layak higienis sanitasi (SLHS) yang seharusnya sudah dimiliki sebelum mulai beroperasi. Namun, kenyataannya masih ada dapur yang baru mengurus sertifikasi setelah berjalan.
“Kami bantu percepat prosesnya karena sebenarnya tidak terlalu sulit. Yang penting komitmen menjaga kualitas dan keamanan makanan,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa uji laboratorium terhadap makanan merupakan bagian penting dari prosedur yang harus dilakukan oleh dinas kesehatan setempat untuk memastikan standar gizi dan kebersihan.
Lebih dari sekadar memberikan makanan gratis, Robby menekankan bahwa program MBG adalah strategi nasional yang dirancang untuk mendorong konsumsi pangan lokal dan mengurangi angka stunting.
Baca Juga: Dapur MBG di Semarang Didorong Punya Sertifikat Halal, Jamin Kualitas Menu untuk Siswa
“Program ini mengutamakan kearifan lokal—dari bahan baku makanan, tenaga kerja, hingga pelibatan pelaku usaha kecil. Ini bagian dari upaya kita mempersiapkan Generasi Emas Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Komandan Kodim 0715/Kendal, Letkol Inf. Bagus Setiawan, menyampaikan komitmen TNI dalam mendukung penuh program MBG. Ia menyebut, program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat, tapi juga menjadi penggerak roda ekonomi daerah.
“Kalau satu SPPG bisa memberi makan 3.000 orang, bayangkan berapa petani padi, peternak ayam, hingga pedagang yang terlibat. Ini dampaknya luar biasa untuk ekonomi lokal,” kata Letkol Bagus. Ia juga menambahkan bahwa dukungan TNI adalah bagian dari tugas operasi militer selain perang sebagaimana diatur dalam UU No. 34 Tahun 2004.
Menurutnya, perkembangan pelaksanaan program MBG di Kendal menunjukkan kemajuan signifikan. “Saat saya masuk bulan Juli lalu, baru ada enam SPPG yang berjalan. Kini sudah ada 30 SPPG aktif. Ini menunjukkan komitmen luar biasa dari semua pihak,” tegasnya.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari legislatif. Dr. Muh Haris, anggota Komisi IX DPR RI, menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap gizi seimbang. Ia menyebutkan, edukasi harus terus digencarkan agar masyarakat benar-benar memahami manfaat dari pola makan sehat sejak dini.