KENDAL.AYOSEMARANG.COM – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal semakin menegaskan diri sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.
Hingga Oktober 2025, kawasan industri yang dikelola oleh PT Kawasan Industri Kendal (KIK) ini telah menarik 135 tenant, dengan 53 di antaranya sudah beroperasi, 30 dalam tahap konstruksi, dan sisanya masih dalam proses pengembangan serta perizinan.
Capaian tersebut juga berdampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja, yang kini telah menyentuh angka 35.000 orang, dengan 85 persen merupakan warga asli Kendal.
“Ini bukti nyata bahwa KEK Kendal tidak hanya menjadi kawasan industri, tapi juga pusat pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Juliani Kusumaningrum, Direktur Eksekutif PT KIK, dalam acara KEK Kendal and Central Java Future Forum 2025 yang digelar di Hotel Padma Semarang, Rabu (15/10/2025) malam.
Juliani menekankan bahwa pencapaian ini tidak mungkin diraih tanpa adanya sinergi kuat antara pengelola kawasan industri, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan.
“Membangun kawasan industri tidak bisa dilakukan sendiri. Harus melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat lokal,” tegasnya.
Untuk mendukung kebutuhan industri yang terus tumbuh, KEK Kendal juga telah menyiapkan pelatihan tenaga kerja guna menciptakan link and match antara kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri yang ada.
Baca Juga: Kendal Kembali Jadi Magnet Investasi, Pabrik Garmen Internasional Resmi Beroperasi
Sementara Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengingatkan bahwa pembangunan daerah tidak bisa hanya bertumpu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Bupati dan wali kota harus berani menawarkan investasi. Itulah kunci membangkitkan ekonomi, menurunkan pengangguran, dan menekan kemiskinan,” kata Gubernur Luthfi.
Data menunjukkan, pada semester pertama tahun 2025, Jawa Tengah mencatat realisasi investasi sebesar Rp 45,58 triliun. Dari angka tersebut, 56 persen berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), dengan kontribusi terbesar datang dari KEK Kendal.
Acara ini juga menjadi momen penting dalam rangka memperingati 9 tahun berdirinya PT Kawasan Industri Kendal. Dalam sambutannya, Juliani menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan perayaan HUT ke-10 KIK pada tahun 2026 mendatang, yang rencananya akan digelar dengan skala lebih besar dan melibatkan lebih banyak pihak.
“Kami ingin menjadikan momen satu dekade KEK Kendal sebagai refleksi keberhasilan dan langkah besar menuju masa depan industri yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tutup Juliani.