Menteri Iftitah: Transmigrasi Kini Jadi Gerakan Kemandirian dan Kewirausahaan

photo author
- Sabtu, 1 November 2025 | 09:06 WIB
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam kuliah umum bertema “Transformasi Transmigrasi: Panggilan Membangun Negeri Melalui Kemandirian dan Kewirausahaan” di Gedung Prof. Soedarto, Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jumat (31/10/2025). (dok.)
Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam kuliah umum bertema “Transformasi Transmigrasi: Panggilan Membangun Negeri Melalui Kemandirian dan Kewirausahaan” di Gedung Prof. Soedarto, Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jumat (31/10/2025). (dok.)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Program transmigrasi kini tak lagi sekadar soal perpindahan penduduk, melainkan telah bertransformasi menjadi gerakan pembangunan berbasis kemandirian dan kewirausahaan. Hal itu disampaikan Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam kuliah umum bertema “Transformasi Transmigrasi: Panggilan Membangun Negeri Melalui Kemandirian dan Kewirausahaan” di Gedung Prof. Soedarto, Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jumat (31/10/2025).

 

Menurut Iftitah, paradigma lama yang memandang transmigrasi hanya sebagai pemindahan warga dari Pulau Jawa ke luar Jawa sudah tidak relevan. Kini, transmigrasi diarahkan untuk membangun pusat-pusat ekonomi baru berbasis potensi lokal.

 

“Transmigrasi adalah urbanisasi yang dirancang. Kalau urbanisasi cenderung tumbuh tanpa kendali, transmigrasi justru mengedepankan pemerataan pembangunan yang terencana,” ujarnya di hadapan ratusan mahasiswa Undip.

Baca Juga: Dari Kelas ke Panggung, Pelajar Semarang Bakal Saling Adu Bakat Terbaik dalam Ajang Uleg Talent School

Ia menambahkan, Kementerian Transmigrasi kini fokus menciptakan kawasan yang berdaya saing dan mandiri secara ekonomi, bukan sekadar memindahkan penduduk. “Bukan lagi memindahkan semut ke gula, tapi menciptakan gula agar semut datang. Artinya, kawasan transmigrasi harus mampu menarik masyarakat karena potensi ekonominya,” jelasnya.

 

Dalam kesempatan itu, Menteri Iftitah juga memaparkan lima program unggulan bertajuk 5T Transformasi Transmigrasi, yakni Trans Tuntas (penyelesaian lahan), Transmigrasi Total (penguatan transmigrasi lokal), Trans Nusantara (mobilitas tenaga ahli antarwilayah), Trans Gotong Royong (sinergi lintas lembaga), dan Trans Kreatif (pengembangan industri, pariwisata, dan energi terbarukan).

 

Salah satu contoh sukses transformasi transmigrasi, kata Iftitah, terlihat di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Melalui pengembangan industri tebu, tingkat kemiskinan di daerah itu turun drastis dari 32 persen menjadi 5 persen. “Sebagian besar tenaga kerjanya, sekitar 80 persen, berasal dari masyarakat lokal. Ini bukti nyata bahwa transmigrasi bisa menciptakan kemandirian ekonomi,” ujarnya.

 

Iftitah menekankan, generasi muda, terutama mahasiswa, memiliki peran penting dalam mempercepat transformasi transmigrasi. Ia menyebut sudah ada 2.000 peneliti muda tergabung dalam Tim Ekspedisi Patriot yang turun langsung ke kawasan transmigrasi, dan tahun depan pemerintah menargetkan penempatan 1.000 mahasiswa di wilayah transmigrasi untuk kegiatan pengabdian masyarakat dan riset terapan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X