Dokter Aisah Dahlan mengatakan jenis emosi adalah kemarahan, ketakutan, kegembiraan dan kesedihan.
Jika kita pandai dalam hal ini, katanya, berarti kita memiliki kecerdasan emosional karena lebih berpengaruh daripada IQ.
"Ada orang dengan IQ tinggi tapi tidak bisa mengendalikan emosinya, itu yang membuat hidup mereka sulit. Tapi ada orang yang IQ-nya rata-rata, tapi dia mampu mengendalikan emosinya, dia lebih sukses," ujarnya.
Kemudian dr Aisah Dahlan juga mengatakan bahwa kesabaran adalah kuncinya.
"Melalui kesabaran kita memperoleh ilmu. Misalnya, jika watak suami seperti itu, watak istri seperti itu dan Anda harus bersabar dan memperlakukannya seperti itu," ujarnya.
Dokter Aisah Dahlan menambahkan bahwa selanjutnya adalah dengan menunaikan shalat.
"Ketika kita sedih, kita berdoa dan tanpa disadari, dari takbiratul ihram hingga salam, perasaan kita telah bangkit dan perasaan kita menjadi tenang bahkan tercerahkan," jelasnya.
"Oleh karena itu, kesabaran dan doa adalah penolong kita dan Allah lebih senang berada di sekitar orang-orang yang sabar," sambung dr Aisah.
Lagi-lagi masalah konflik dalam rumah tangga akibat perbedaan tadi.
Lalu yang jadi masalah adalah keadaan faktor pada wanita karena ada saat-saat tertentu hormon wanita turun sehingga mudah marah, galau dan itu memang benar adanya.
"Alhamdulillah kita mulai dari diri kita sendiri, misalnya suami istri hijrah maka tentu anak-anaknya akan ikut hijrah. Konteksnya berubah dari emosi negatif menjadi positif karena emosi sering pasang surut," tutupnya.***(Syarifuddin)