AYOSEMARANG.COM -- Sering kali kita mendengar istilah baper, singkatan dari terbawa perasaan, umumnya digaungkan oleh generasi milenial.
Baper sendiri ternyata tidak selalu soal perasaan cinta atau asmara. Tetapi juga bisa digunakan pada seseorang yang memiliki sifat sensitif dan sering menggunakan emosinya untuk menanggapi kejadian.
Salah satu motivator rumah tangga, dr Aisah Dahlan menyebutnya, baper ini termasuk dalam kategori sedih yang berada di tangga bawah.
Baca Juga: 4 Tips Sukses Bisnis Ternak Ayam Kampung, Pasti Untung Banyak Deh!
Lantas bagaimana cara mengatasi seseorang yang sering baper?
Berikut tips atau cara mengatasi baper yang dikutip Ayosemarang.com dari kanal YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan.
Menurut dr Aisah Dahlan, baper juga dapat diartikan sebagai perasaan yang tidak nyaman, sebab ada kaitannya dengan emosi.
Dokter Aisah Dahlan menjelaskan bahwa emosi dapat mempengaruhi feeling (perasaan), thinking (pikiran), dan acting (tindakan).
Hal pertama yang perlu dipahami menurut dr Aisah Dahlan adalah tingkatan atau level emosi.
"Secara umum level emosi dibagi menjadi tiga yaitu mulai dari nafs lawwamah, nafs amarah, hingga nafs muthmainnah," sebutnya.
Dicontohkan dr Aisah Dahlan, apabila dari marah ke semangat itu hanya membutuhkan dua tingkat tangga, jadi sedih ke semangat masih perlu lima tingkat.
Baca Juga: Para Orang Tua Wajib Baca! 4 Tips Penting Memberikan Pendidikan Seksual pada Anak
Maksudnya, saat berada di anak tangga paling bawah, butuh waktu lebih lama untuk sampai ke puncak, atau setidaknya ke level semangat.
"Jadi, perlu dipahami bahwa ketika orang sedang marah, baper atau sedih, maka membutuhkan lebih banyak waktu untuk kembali semangat," jelas dr Aisah Dahlan.