"Sesampai di rumahnya, saudara korban yaitu Paryanto dengan dukun mbah Slamet ini masuk ke dalam ruangan, sedangkan putranya berada di luar," lanjutnya.
AKBP Hendri mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, dapat dipastikan korban mempunyai keinginan untuk menggandakan uang melalui mbah Slamet.
"Kemudian pada tanggal 20 Maret 2023 saudara PO korban ini mendatangi tersangka sendirian dengan menggunakan mobil sendirian," terang Hendri Yulianto.
Tanggal 23, korban PO sampai di Banjarnegara dan memberikan pesan singkat melalui WhatsApp kepada putranya yakni adik GE.
Baca Juga: BPOM Semarang Temukan 6 Makanan di Pasar Tradisional Batang Mengandung Zat Berbahaya
Adapun bunyi isi pesan singkat tersebut, disampaikan oleh Kapolres Banjarnegara sebagai berikut:
"Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat, Gledes tahu kok alamatnya," ujar Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto membacakan pesan singkat korban.
Dari situlah kepolisian mengembangkan kasus ini, dan ditemukan korban Paryanto telah meninggal dunia.
Korban PO terkubur di jalan setapak menuju hutan daerah Wanayasa Kabupaten Banjarnegara dan terdapat identitas nama korban.
Baca Juga: Zakat Fitrah Beras atau Uang Mana Lebih Baik? Ini yang lebih Afdhol Menurut Rasulullah
Pelaku ST kepada polisi mengaku telah menghabisi nyawa lebih dari satu orang.
Slamet Thohari melakukan praktik dukun penggandaan uang sudah berjalan sekitar lima tahun.
Dukun penggandaan uang di Banjarnegara itu rupanya tidak sendiri dalam melakukan prakteknya. Dia dibantu oleh seorang teman berinisial BS asal Pekalongan.
BS bertugas mengiklankan jasa dukun pengganda uang Slamet Thohari melalui online, salah satunya media sosial FB.
Baca Juga: Siswa yang Lulus SPAN PTKIN Bisa Daftar KIP Kuliah, Catat Jadwal Pendaftaran Berikut!