AYOSEMARANG.COM -- Tradisi membangunkan sahur di Indonesia sangat beragam dan dilakukan secara sukarela.
Tanpa berharap imbalan kecuali berharap keberkahan dan ridho dari yang Maha Kuasa Allah SWT.
Pada zaman Rasulullah cara yang dilakukan kaum muslimin dalam membangunkan sahur adalah dengan mengumandangkan adzan.
Baca Juga: Bolehkah Masih Makan atau Minum Sahur Puasa Ramadhan saat Adzan Subuh? Begini Hukumnya
Bukan sebagai penanda waktu sholat namun sebagai pengingat waktu sahur dikarenakan saat itu belum ada istilah Imsak.
Karena keterbatasan sarana yang ada kala itu sehingga segala sesuatunya dilakukan dengan sederhana.
Setelah zaman Rasulullah orang-orang membangunkan sahur dengan cara berkeliling.
Masyarakat mekkah membuat beberapa kelompok yang bertugas membangunkan orang untuk makan sahur.
Baca Juga: Mengenal Puasa Wajib dan Puasa Sunnah Dalam Ajaran Islam, Banyak Manfaat Secara Fisik dan Spiritual
Dengan menggunakan tetabuhan berupa gendang dan membawa serta lentera berkeliling kota.
Sembari berkeliling kota itulah meneriakan pemberitahuan bahwa waktu sahur telah tiba.
Tradisi ini akhirnya terbawa hingga keluar negeri termasuk ke Indonesia.
Di Indonesia ada istilah ngarak bedug tradisi ini telah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu oleh masyarakat Betawi.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Xiaomi 12T 5G Awal Bulan April 2023 Makin Menggoda, Baterai 5000 mAh