DEMAK, AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kabupaten Demak kembali memberangkatkan 47 jamaah haji. Jamaah haji tersebut masuk dalam kloter 98 yang akan betempat di kloter 94 B.
Sebanyak 47 jamaah tersebut berangkat dari halaman Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Demak, Rabu (21/6/2023). Jamaah berangkat setelah menerima simbol kibaran bendera dari Wakil Bupati Demak Ali Makhsun.
"Jamaah haji berjumlah 47 orang dari Demak ini saya nyatakan diberangkatkan," ujar Ali Makhsun.
Baca Juga: Undang Seniman Tari, Radio Suara Kota Wali Demak Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal
Ia juga berpesan agar jamaah haji memperhatikan pola makan dan kesehatan fisik. Mengingat cuaca panas Indonesia dengan Arab Saudi yang berbeda.
"Diharapkan menjaga kesehatan karena cuaca berbeda. Beda cuaca yang ada di negeri sendiri dan ada yang di sana itu berbeda. Yaitu memang makan ini jangan sampai ditinggalkan. Dan sebelum haji ini hendaknya untuk umroh sunnah itu tidak terlalu diseringkan frekuensinya. Nanti akan jatuh. Supaya nanti gongnya wuquf di arofah ibadah haji bisa dilakukan secara optimal. Kondisi tubuh masih fit," sambungnya.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Demak menjelakan bahwa jumlah keseluruhan jamaah haji asal Demak berjumlah 1704 orang terdiri dari 5 kloter. Jumlah tersebut melebihi jumlah dibanding biasanya.
"Jumlah total jamaah haji dari Demak kita bisa keberangkatkan lebih dari biasanya, yaitu 1.704 jamaah," kata Afief.
Baca Juga: Ketua DPRD Demak Ajak Generasi Muda Mengamalkan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain itu pihaknya menerangkan bahwa
sebanyak 3 jamaah meninggal dan 1 dipulangkan lantaran demensia asal Demak.
"Sampai saat ini jamaah haji asal Demak yang meninggal pada angka 3 jamaah. Dan semoga tidak bertambah, dari total Soc saat ini ada 5 jamaah. Jadi kita tentu menyumbang yang terbanyak, tapi semoga ini yang terakhir," kata Afief
"Kita ada satu jamaah haji asal Demak yang harus dipulangkan karena terdiagnosa secara pasti demensia," sambungnya.
Ia menambahkan bahwa evaluasi atas kejadian tersebut menjadi penting. Yakni proses pemeriksaan jamaah awal sebelum keberangkatan.