AYOSEMARANG.COM - Memasuki pekan ketiga Juni 2023, khutbah Jumat Suara Muhammadiyah mengambil tema tentang kaum yang ingkar.
Naskah khutbah Jumat Suara Muhammadiyah ini menceritakan bagaimana nasib kaum terdahulu yang ingkar kepada Allah.
Melalui khutbah Jumat Suara Muhammadiyah tersebut, kita diajak untuk mengingat dan mengambil pelajaran dari kisah-kisah kaum yang ingkar kepada Allah.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Bahasa Jawa dengan Tema Meningkatkan Ibadah di Bulan Dzulhijjah
Untuk memahami materi tersebut, berikut uraian khutbah Jumat Suara Muhammadiyah dengan judul Mereka yang Ingkar.
Khutbah I
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرْهُ وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِي اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهدُ أَنْ لاَ إَلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.
قَالَ تَعَالَى فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: وَكَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ ۢ بَطِرَتْ مَعِيْشَتَهَا ۚفَتِلْكَ مَسٰكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِّنْۢ بَعْدِهِمْ اِلَّا قَلِيْلًاۗ وَكُنَّا نَحْنُ الْوٰرِثِيْنَ (القصص: 58) .أَمَّا بَعْدُ:
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat NU Online Terkini 2023 Tentang Amal Ibadah di Bulan Dzulhijjah
Al-Quran dalam banyak tempat menyinggung tentang peradaban umat-umat yang hidup di masa silam. Tujuannya agar manusia mengambil ibrah dari setiap peristiwa yang pernah terjadi. Keingkaran umat terdahulu terhadap para Rasul menyebabkan negeri mereka diporak-porandakan dengan berbagai jenis azab.
Informasi tentang mereka yang ingkar diceritakan secara detail dalam al-Qur’an. Penyebutan itu meliputi nama kaum beserta nabi yang diutus kepada mereka, serta karakteristik dan jenis kemaksiatan sebagai biang kehancuran. Bekas negeri mereka yang luluh lantak tak lagi didiami oleh manusia setelahnya. Allah berfirman:
وَكَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ ۢ بَطِرَتْ مَعِيْشَتَهَا ۚفَتِلْكَ مَسٰكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِّنْۢ بَعْدِهِمْ اِلَّا قَلِيْلًاۗ وَكُنَّا نَحْنُ الْوٰرِثِيْنَ
“Betapa banyak (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan karena kesenangan hidup membuatnya lalai. Maka, itulah tempat tinggal mereka yang tidak didiami (lagi) setelah mereka, kecuali sebagian kecil. Kamilah yang mewarisinya.” (Q.S. al-Qashash: 58).