Kemenaker Gelar Pelatihan Pengolahan Makanan Bagi Pedagang Jajanan di Lingkungan Sekolah di Batang

photo author
- Sabtu, 1 Juli 2023 | 19:07 WIB
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie Cakrawangsa, saat membuka pelatihan produk olahan daging di Desa Padomasan Kecamatan Reban, Sabtu 1 Juli 2023. Foto: Muslihun kontributor Batang
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie Cakrawangsa, saat membuka pelatihan produk olahan daging di Desa Padomasan Kecamatan Reban, Sabtu 1 Juli 2023. Foto: Muslihun kontributor Batang

BATANG, AYOSEMARANG. COM - Pedagang berbagai macam jajanan di lingkungan sekolah di Kabupaten Batang mendapatkan pembinaan dan pelatihan pengolahan makanan dari Kementerian Tenagakerja melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Semarang.

Pelatihan dan pembinaan itu berawal dari kebijakan Pemkab Batang yang melarang berdagang di lingkungan sekolah. Dengan alasan jajajan atau makanan yang mereka jajakan kurang higenis.

"Ini soal hak mendapat pekerjaan dan penghasilan, itu hak dasar yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun. Oleh karena itu, harus kita buktikan tuduhan itu tidak benar dengan cara proses pembuatan makanan atau jajaran sesuai dengan standar kesehatan. Inilah pentingnya pelatihan," kata Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Caswiyono Rusydie Cakrawangsa, saat membuka pelatihan produk olahan daging di Desa Padomasan Kecamatan Reban, Sabtu 1 Juli 2023.

Baca Juga: BRI Liga 1 2023 2024 Dimulai, Masyarakat Diharapkan Ikut Kawal Kebangkitan Sepak Bola Indonesia

Pelatihan ini kata Dia, akan membuktikan kepada orang - orang yang selama ini ragu-ragu terhadap olahan maknan dengan dibuktikan kompetensi setelah mereka mendapatkan pelatihan.

"Jadi setelah pelatihan ini kita lakukan uji kompetensi, njenengan akan mendapatkan sertifikat kompetensi yang membuktikan bahwa para pedagang keliling sekolahan dapat mengolah dan memproduksi makanan yang sehat sesuai standar kompetensi kesehatan,"ungkapnya.

Tidak hanya itu, Kementerian Ketenagakerjaan juga akan terus mendampingi agar mereka mendapatkan sertifikat halal, sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikat izin usaha yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Baca Juga: LINK STREAMING Persis Solo vs Persebaya Surabaya Bukan di NobarTV atau Score808, Link Resmi Cek di Sini

Caswiyono Rusydie Cakrawangsa pun tidak rela jika Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) setelah beroperasi masyarakat Batang hanya jadi penonton saja.

"Industrialisasi yang ada di Batang akan membutuhkan ratusan tenaga kerja dan mereka juga butuh makan. Oleh karena itu, kesempatan ini harus di tangkap masyarakat Batang karena kebutuhan tenga kerja dan makanan nantinya sangat tinggi,"ungkapnya.

Tidak hanya itu, mereka juga butuh jasa servis sepeda motor, laundry, potong rambut, wisata dan lain sebagainya yang membutuhkan kompetensi.

Baca Juga: Raih Beasiswa ke Amerika, Aisy Zivana Zaneta Pelajar SMAN 1 Kota Pekalongan Berangkat Agustus Mendatang

"Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan juga akan membuka pelatihan untuk mendukung itu semuanya agar Batang tidak jadi penonton," tukasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X